Kukuhkan BANKAMDA dan SIPANDUBERADAT di Bali, Kapolri: Kepolisian-Masyarakat Tidak Terpisah
Denpasar |
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengukuhkan Bantuan Keamanan Desa Adat (BANKAMDA) dan forum Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (SIPANDUBERADAT), di Denpasar, Bali, Jumat (28/1).
Disampaikan oleh Kapolri, bahwa Provinisi Bali merupakan salah satu wilayah yang masih sangat mempertahankan dan menjunjung tinggi nilai luhur adat. Sehingga, hal itu yang menjadi salah satu daya tarik atau kekuatan Pulau Dewata bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun dalam negeri.
“Baru saja saya mengukuhkan rekan-rekan BANKAMDA dan SIPANDUBERADAT yang diikuti oleh seribu lebih desa adat di wilayah Bali. Dan memiliki jenjang mulai dari desa adat kemudian diatasnya ada kelurahan, kecamatan, kabupaten sampai dengan provinsi,” ujarnya.
Menurutnya BANKAMDA dan forum SIPANDUBERADAT merupakan bentuk kemitraan Polisi dengan masyarakat berbasis community policing, yang memiliki komponen antara lain BANKAMDA, pecalang, linmas, satpam dan komponen keamanan lainnya.
”Termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai Pembina di tingkat Desa Adat. Selain di Desa Adat, forum SIPANDUBERADAT ini juga memiliki komponen di tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi,” jelasnya.
Di satu sisi, Listyo Sigit menambahkan, apresiasi kepada Forkopimda Bali yang telah menjaga dan mempertahankan kekayaan desa adat di Bali, juga bisa dijadikan sebagai kekuatan baru dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Khususnya menjaga kekayaan desa adat yang didalamnya ada berbagai macam kegiatan adat, seni, budaya,” tutur mantan Kabareskrim Mabes Polri itu.
Lebih lanjut, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa personel kepolisian tidak seharusnya terpisah dari masyarakat.
”Melainkan, bergabung sebagai mitra dengan mendorong masyarakat untuk ikut bertanggung jawab terhadap keamanan lingkungannya, menjadikan masyarakat ‘polisi bagi dirinya sendiri’,” tutur mantan Kapolda Banten itu.
Dirinya juga menuturkan, bahwa desa adat juga menjadi leading sector terkait dengan proses pertumbuhan perekonomian di tingkat hulu. Maka demi menciptakan hal itu diperlukan adanya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
”Kita semua tahu bahwa desa adat merupakan basis ekonomi ditingkat hulu yang tentunya ini semua harus bisa berjalan dengan lancar. Itu semua bisa terjadi apabila stabilitas kamtibmas di desa adat dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.
Dengan adanya BANKAMDA dan SIPANDUBERADAT ini, sambung Listyo Sigit, bisa dijadikan percontohan di wilayah-wilayah lainnya yang juga memiliki kekayaan adat istiadat serta kearifan lokal.
“Yang tentunya ini menjadi kekuatan baru untuk kita kembangkan dalam rangka jaga stabilitas kamtibmas,” tambahnya.
Dengan menjaga kekayaan adat, Kapolri menekankan hal itu sebagai modal untuk semakin menumbuhkan perekonomian Indonesia dan bersatu padu dalam rangka penanganan serta pengendalian pandemi Covid-19.
“Jadi itu semua merupakan satu rangkaian, sistem dan satu kesatuan yang tentunya harus kita jaga bersama dan harus berjalan dengan baik. Sehingga apa yang diharapkan khususnya di wilayah Bali, mengembalikan pertumbuhan ekonomi, mengembalikan wisata internasional dengan berbagai macam budaya, adat dan seni yang ada didalamnya. Yang tentunya ini menjadi kekuatan utama wilayah Bali kedepan,” paparnya.
Orang nomor satu di institusi Tri Brata itu juga menyampaikan, bahwa Bali kedepannya akan menjadi tuan rumah perhelatan event nasional maupun internasional, salah satunya adalah Presidensi G-20. Sebab itu, diharapkan khususnya di Bali, tidak ada gangguan ataupun masalah sekecil apapun kedepannya.
“Oleh karena itu bagaimana kemudian sinergitas antara kekuatan keamanan adat bergabung dengan kekuatan keamanan nasional untuk menjaga dan mengamankan agar stabilitas kamtibmas terjaga. Dan rangkaian kegiatan event-event internasional serta G-20 berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist.