BNN dan Sejumlah Instansi Ubah Fungsi Lahan Ganja Jadi Agrowisata
Aceh |
Dari sejumlah kasus yang diungkap oleh penegak hukum, Aceh merupakan salah satu daerah penghasil tanaman ganja yang ditanam secara ilegal, kemudian dijual di dalam negeri maupun di luar negeri.
Mengantisipasi hal itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Aceh, dan instansi terkait lainnya, menginisiasi sebuah grand desain alternative development (GDAD).
GDAD merupakan sebuah langkah yang dirancang oleh BNN bersama dengan kementerian/instansi terkait untuk melakukan alih fungsi lahan di Aceh yang kerap digunakan untuk menanam ganja menjadi agrowisata.
Melalui program ini petani ganja di Aceh akan beralih untuk menanam tanaman produktif seperti jagung, kedelai, dan sebagainya. Selain sektor pertanian, alih fungsi lahan juga akan dilakukan perikanan, dan sektor pariwisata.
Sebagai bukti keseriusan sinergitas tersebut, Kepala BNN Komjem Pol Budi Waseso bersama dengan KLHK, Gubernur Aceh, serta Anggota DPR RI Dapil Aceh melakukan penanaman perdana pada program Alternative Development.
Penanaman dilakukan di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, Senin (26/2) dan di Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, Rabu (28/2). Keduanya merupakan pilot project dari program Alternative Development yang telah dirancang oleh BNN.
Tujuan dari dilaksanakannya progam ini diantaranya yakni untuk mengembangan sosial budaya, mewujudkan keamanan dan ketertiban, menjaga lingkungan hidup dan kelestarian hutan, pengembangan ekonomi, menciptakan ketahanan pangan, serta pembangunan agrowisata.
Pelaksanaan GDAD ini pun dibuat ke dalam tiga tahapan dalam jangka waktu 10 tahun, dimana tahapan pertama adalah pembangunan kepercayaan, kedua yaitu pengimplementasian program, dan ketiga adalah pembangunan agrowisata.
Melalui alternative development diharapkan produksi ganja di Aceh akan menurun yang tentunya diiringi dengan turunnya peredaran gelap ganja di Indonesia.
Selain itu, dengan program ini diharapkan masyarakat Aceh memiliki produktivitas yang dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan dan membangun Aceh yang bersih dari produksi ganja.
Berita: Machfud | Foto: Istimewa/Humas BNN