Peristiwa

Bentang Tengah Jembatan Holtekamp Tiba di Jayapura

Jakarta |
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Minggu (17/12) mengemukakan, sebagai komitmen pemerintah untuk memaksimalkan sumber daya dalam negeri, PT PAL bisa membuat kapal perang dan kapal selam, tentu mampu membuat jembatan.

Dilansir Setkab.go.id, Center Span atau Bentang Tengah ke 2 untuk pembangunan Jembatan Holtekamp telah tiba di Jayapura, Papua, setelah menempuh jarak 3.200 Km selama 17 hari pada Selasa (2/1) lalu.

Bentang Tengah Jembatan Holtekamp yang berbobot 2.000 ton itu pengerjaannya dilakukan oleh PT PAL Indonesia di Surabaya, dengan menggunakan metode center span strand lifting.

Pembangunan Jembatan Holtekamp, sebut Basuki, merupakan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun dari pinggiran.

“Jembatan ini akan menghubungkan Hamadi, Distrik di Jayapura Selatan dengan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman Marbun mengatakan, pembangunan Jembatan Holtekamp akan berpengaruh pada waktu tempuh pengguna jalan dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit.

“Saat ini kami tengah melakukan persiapan untuk pengangkatannya yang rencananya dilakukan pada 21 Januari 2018,” ujar Osman.

Setelah nantinya terpasang, sambung Osman, akan dilakukan pengecoran lantai jembatan. Ditargetkan pekerjaan Bentang Tengah jembatan akan selesai pada Juni 2018.

Perakitan Bentang Tengah Jembatan Holtekamp tidak dilakukan dilokasi pembangunan jembatan, namun oleh PT PAL Indonesia di Surabaya.

“Hal ini bertujuan meningkatkan aspek keselamatan kerja, meningkatkan kualitas pengelasan, dan mempercepat waktu penyelesaian hingga 3 bulan,” kata Osman.

Diungkapkannya, panjang bentang tengah adalah 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp sehingga total panjang jembatan keseluruhan 732 meter.

“Sementara lebar jembatan adalah 21 meter yang terdiri 4 lajur 2 arah dilengkapi median jalan,” ujar Osman.

Pembangunan Jembatan tersebut dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Direktorat Jenderal Bina Marga, bersama Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura.

Kementerian PUPR mendanai pembangunan jembatan utama, Pemerintah Provinsi Papua mendanai pembangunan jembatan penghubung Arah Holtekamp, dan Pemerintah Kota Jayapura mendanai pembangunan jalan pendekat dan pembebasan lahan.

Biaya pembangunan mencapai Rp 1,7 triliun dengan konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya.

Berita: Mh | Foto: Istimewa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.