Situasi Terakhir Konflik di Suriah, RI Desak Semua Pihak Menahan Diri
Jakarta |
Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh Inggris dan Perancis dikabarkan telah menyerang sejumlah wilayah di Damaskus dan Homs, Sabtu (14/4) dini hari waktu setempat.
Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Dunford, dalam pernyataannya menyebutkan ada tiga target utama dalam serangan udara ini.
Tiga target itu antara lain sebuah pusat penelitian ilmiah di Damaskus, sebuah fasilitas penyimpanan senjata kimia di sebelah barat Homs dan sebuah fasilitas penyimpanan perlengkapan senjata kimia dan sebuah pos komando penting yang letaknya tak jauh dari target kedua di Homs.
Menanggapi peristiwa tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan, bahwa pemerintah Indonesia prihatin atas perkembangan yang terjadi di Suriah,
Sebelumnya, pada Minggu (8/4) lalu, Indonesia telah menyampaikan kecaman keras atas penggunaan senjata kimia di Suriah, oleh pihak manapun dalam konflik di negara tersebut.
“Indonesia mengimbau agar semua pihak menahan diri dan mencegah terjadinya eskalasi memburuknya situasi di Suriah,” bunyi pernyataan Menlu Retno Marsudi, Sabtu (14/4) sore.
Indonesia, lanjut Menlu, mendesak kepada semua pihak untuk menghormati nilai dan hukum internasional, khususnya piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengenai keamanan dan perdamaian internasional.
Ditambahkan oleh Retno, semua pihak juga diminta untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat sipil, terutama wanita dan anak-anak harus selalu merupakan prioritas.
“Indonesia kembali menekankan pentingnya penyelesaian konflik di Suriah secara komprehensif melalui negosiasi dan cara-cara damai,” tegas Retno Marsudi.
Berita: Mh | Foto: Istimewa/Setkab