Terima Dubes AS, Pj Gubernur Bali: Pendidikan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan
Denpasar |
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya percaya bahwa permasalahan kemiskinan di Bali dapat diselesaikan melalui pendidikan.
“Kami percaya hanya melalui pendidikan, kemiskinan bisa diselesaikan,” ujarnya, saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir, di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Rabu (16/10) siang.
Sebelumnya, Dubes AS untuk Indonesia, Kamala Shirin, menjelaskan bahwa pada 17 Oktober 2024 mendatang akan dilaksanakan kegiatan ‘Education USA-Indonesian Fair 2024’ yang mempertemukan pelajar-pelajar Indonesia dan AS untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman serta membagikan kiat-kiat berkuliah di luar negeri.
“Saya tahu Bapak tertarik, karena saya tahu Bapak benar-benar peduli dengan pendidikan,” ungkap Kamala kepada birokrat asal Desa Temesi, Gianyar, tersebut.
Mahendra Jaya berharap Pemerintah AS dapat membantu Bali dalam bidang pendidikan melalui program beasiswa bagi putra-putri asli Bali.
Ia menyampaikan bahwa SDM Bali merupakan SDM yang unggul, tekun, kreatif, serta memiliki inovasi yang tinggi. Hanya saja, banyak yang belum memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, salah satu penyebabnya adalah kemiskinan.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah membangun SMA/SMK Bali Mandara sebagai sekolah khusus untuk siswa tidak mampu.
Sekolah berasrama ini mengumpulkan siswa miskin dari seluruh kabupaten/kota di Bali untuk bersekolah di sana, dan biaya pendidikan mereka ditanggung oleh Pemerintah Daerah.
“Namun, prestasinya luar biasa, banyak yang mendapat beasiswa ke luar negeri. Kami harap Yang Mulia dapat berkunjung ke sana,” jelas Mahendra Jaya.
Selain masalah pendidikan, Kamala Shirin juga menyoroti persoalan pariwisata dan lingkungan di Bali. Ia sangat kagum dengan budaya Bali.
Dubes AS tersebut sempat menanyakan kepada warganya yang tinggal dan mendirikan bisnis di Bali, menurutnya banyak dari mereka yang memutuskan untuk tinggal di Bali karena kagum dengan budaya tersebut.
Kamala Shirin berharap masyarakat Bali, khususnya generasi muda, dapat terus melestarikan budayanya.
Dubes AS untuk Indonesia tersebut juga menyoroti ketergantungan Bali pada sektor pariwisata. Ia mengamati bahwa ketika ada isu tertentu, seperti terorisme, pandemi Covid-19, dan isu lainnya, hal tersebut sangat mempengaruhi perekonomian Bali.
Terkait hal tersebut, Mahendra Jaya menyampaikan bahwa Pemprov Bali telah belajar banyak dari pandemi Covid-19. Saat ini, sambungnya, Pemprov Bali berupaya melakukan diversifikasi ekonomi dengan tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata, tetapi juga mengembangkan sektor pertanian, industri kreatif, dan UMKM.
“Termasuk mendorong Bali menjadi Digital Hub bagi talenta-talenta muda yang ada,” pungkas Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist.