Tiga Instansi Pemerintah Lanjutkan Program Literasi USAID
Jakarta |
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menegah Kemdikbud (Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan perubahan utama yang dilihatnya terhadap kreativitas anak-anak dari sekolah dan madrasah mitra USAID PRIORITAS adalah berani tampil mempresentasikan apa yang dipelajarinya di kelas.
Dirjen Dikdasmen mengaku terkesan dengan program penataan guru yang dikerjakan bersama dengan kabupaten/kota.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada USAID yang telah membantu meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas di Indonesia,” kata Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad pada acara diskusi akhir hasil evaluasi program USAID PRIORITAS, di Jakarta, Jumat (19/5).
Menurut Hamid Muhammad, praktik-praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen, dan budaya baca di sekolah-sekolah mitra harus terus dilanjutkan dan menjadi contoh bagi sekolah lainnya.
“Banyak pemerintah daerah mitra USAID PRIORITAS juga telah menganggarkan APBD yang dimasukkan dalam Renstra dan Renja untuk melanjutkan pelatihan yang sudah dirintis program ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan program USAID PRIORITAS telah membawa perubahan yang fundamental dalam pembelajaran aktif, manajemen, dan budaya baca di madrasah, termasuk dalam merintis reformasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
“Komitmen kami adalah bagaimana program yang sudah baik ini, yang menjadi best practice di beberapa madrasah untuk kita kembangkan ke madrasah-madrasah dan LPTK lainnya. Reformasi LPTK juga sudah kita mulai khususnya di Fakultas Tarbiyah,” ujar Kamaruddin Amin dalam keterangan resmi yang diterima RNews.
Kemendikbud, Kemenag, dan Kemenristekdiktu mendorong modul-modul pelatihan, video-video pembelajaran dan pelatihan USAID PRIORITAS dapat terus dimanfaatkan oleh para guru, kepala sekolah, dan dosen dalam meningkatkan kualitas kemampuannya dalam mengajar.
Modul dan video tersebut selama ini digunakan para fasilitator untuk melatih guru, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, dan dosen. Isinya terkait dengan pembelajaran aktif dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, IPA, IPS, matematika, literasi kelas awal dan bahasa Inggris, manajemen berbasis sekolah, dan budaya baca, yang dapat diunduh melalui situs http://prioritaspendidikan.org/id/media/view/file/cat/paket-pelatihan.
Tautan ini juga memuat buku-buku praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen sekolah, budaya baca, perkuliahan di LPTK, dan tata kelola guru, yang ditulis oleh para guru, kepala sekolah, pengawas, staf pemkab/kota, dan dosen setelah menerapkan program yang didapatkan dari USAID PRIORITAS.
Dalam diskusi hasil evaluasi akhir program tersebut dihadiri perwakilan Kemenko PMK, Kemdikbud, Kemenag, dan Kemristekdikti, serta perwakilan lembaga donor, seperti USAID, World Bank, dan Unicef.
Program USAID PRIORITAS yang berjalan selama lima tahun (2012-2017), didanai USAID dengan nilai 88.2 juta USD untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas di Indonesia, kegiatannya di daerah resmi berakhir.
Program tersebut diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta pada 3 Oktober 2012 silam.
Semua kegiatan di sembilan provinsi, yaitu Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, dan Papua Barat, 93 kabupaten/kota, serta 48 LPTK, resmi berakhir pada Mei 2017 lalu.
Program ini telah melatih 232.600 tenaga pendidik dan kependidikan, dan bermanfaat bagi lebih dari 34.700 sekolah dan 8,9 juta siswa di Indonesia.
Berita: Mh | Foto: Istimewa