Olahraga

Sanksi WADA Dicabut, Bendera Merah Putih Bisa Kembali Berkibar di Ajang Olahraga Internasional

Jakarta |
Badan Anti-Doping Dunia atau World Anti-Doping Agency (WADA) mencabut sanksi terhadap Indonesia, sehingga bendera merah putih dapat kembali berkibar di ajang olahraga internasional.

Pengumuman tersebut disampaikan secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam keterangan persnya, Jumat (4/2).

“Pemerintah mengumumkan secara resmi pada sore hari ini bahwa kita sudah bisa menjadi tuan rumah untuk kejuaraan-kejuaraan internasional baik single event maupun multi event, kita sudah bisa mengibarkan bendera merah putih di berbagai kejuaraan dunia, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, dan kita sudah diperkenankan untuk mengirimkan utusan untuk duduk di lembaga-lembaga olahraga internasional,” katanya.

Dijelaskan oleh Zainudin, bahwa pada tanggal 2 Februari 2022, WADA secara resmi mengeluarkan keputusan pencabutan sanksi terhadap Indonesia atau Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) yang sebelumnya dijatuhkan pada 7 Oktober 2021 karena dianggap tidak patuh terhadap Test Doping Plan (TDP) tahun 2020.

”Sanksi WADA tersebut seharusnya berlaku satu tahun. Namun sanksi tersebut dicabut lebih cepat atau dalam waktu tiga bulan lebih,” tambahnya.

Sebelumnya, lanjut Zainudin, setelah menerima surat sanksi dari WADA, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengambil langkah cepat membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, dengan dua tugas yakni percepatan penyelesaian masalah WADA terhadap LADI dan investigasi penyebab masalah tersebut.

Menurut Menpora Zainudin Amali, pembentukan Satgas tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam Rapat Terbatas.

“Kami dipanggil untuk Rapat Terbatas. Bapak Presiden memberikan arahan, tiga arahan beliau perbaiki komunikasi dengan WADA, penuhi semua yang diminta oleh WADA, dan investigasi kenapa ini terjadi serta umumkan ke publik,” ungkapnya.

Dalam pernyataannya, Menpora Zainudin Amali juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan ini, terutama jajaran Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, LADI, dan para atlet.

Dirinya juga berpesan agar investigasi terus dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang berwenang.

“Kerja keras Pak Okto (Ketua Satgas) dan teman-teman dari Tim Satgas, pemerintah mengapresiasi dan terima kasih walaupun belum selesai. Investigasi juga penting, dan kepada dr. Musthofa (Ketua LADI) tiga bulan diberi waktu, dijaga betul ini jangan sampai kita kembali ke uncompliant lagi,” ujarnya.

Ditekankan oleh Menpora Zainudin, agar semua stakeholder olahraga di tanah air harus patuh terhadap ketentuan anti-doping yang ditetapkan WADA.

“Kita berkomitmen kita akan bersih, kita akan melakukan prinsip-prinsip olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas, tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan kemenangan atau prestasi,” tegasnya.

Selaku Menpora, Zainudin pun mengharapkan ke depan LADI menjadi lembaga yang independen, profesional, dan tepercaya.

“Anggarannya tetap di-support oleh pemerintah, tetap diberikan dukungan, tetapi apa yang mau dilakukan, kebijakan apa yang akan dilakukan, itu tidak boleh ada campur tangan pemerintah,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Menpora juga meresmikan pergantian nama LADI menjadi Indonesia Anti-Doping Organization (IADO).

Hadir dalam acara ini Ketua Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA Raja Sapta Oktohari, Ketua LADI Musthofa Fauzi, serta pimpinan cabang olahraga dan perwakilan atlet.

Berita: Red | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.