Alat Berat Mulai Dimobilisasi untuk Tangani Kerusakan Akibat Gempa Lombok
Jakarta |
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memobilisasi sejumlah alat berat untuk secepatnya menangani kerusakan infrastruktur akibat gempa yang mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8) malam.
Alat-alat berat baik yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun yang ada di daerah lain, segera dikerahkan menuju lokasi bencana.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ada beberapa jembatan yang harus diperbaiki. Kemudian sulitnya ketersediaan air di lokasi, sehingga Kementerian PUPR sudah mulai melakukan pengeboran.
“Ada beberapa sumur bor yang ada kita manfaatkan, kemudian sanitasi sudah mulai dikirim, tadi sore sudah sampai di Bali karena kita kirim dari Bali dan dari Surabaya,” ungkap Basuki usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/8) siang.
Ditegaskan oleh Menteri PUPR, pertama kali yang harus disiapkan adalah soal air dan sanitasi. Menurutnya jika dalam 3 hari tidak tersedia air, akan terjadi berebut air. “Ini orang 1,2 hari masih diam. 3 hari enggak ada sanitasi, enggak ada air, pasti rebut,” katanya dilansir setkab.go.id.
“Saya survei di sana ya, di Lombok Utara itu banyak air jadi masih bisa dengan sumur bor. Kalau sumber air, saya kira masih ada, tinggal kita mendekatkan ke para pengungsi,” ungkapnya.
Adapun mengenai rumah-rumah warga yang rusak, Menteri PUPR Basuki Hadimujono mengemukakan, di Lombok Utara yang bekerja hanya Sekda (Sekretaris Daerah), untuk daerah di pesisir itu ada 29.000 jiwa.
“29.000 Jiwa kalau 1 KK itu 5 orang itu berarti berapa? 5.000-4.000 KK. Kalau 70 persen saja itu rusak berat, berarti sudah ada 3.000-4.000 rumah. Itu baru diperkirakan kasar. Nah ini nanti policynya apakah semua Rp 50 juta itu masih akan diputuskan, dan itu dihitung dulu,” tukasnya.
Mengenai pergerakan alat berat, sambung Basuki, pihaknya menyiapkan semua peralatan berat, seperti eskavator sudah mulai didatangkan.
Disamping itu, Kementerian PUPR juga sudah memanggil beberapa kontraktor di NTB yang ada untuk meminjam eskavator dan menargetkan alat berat yang dikirimkan akan bisa sampai di lokasi-lokasi yang dibutuhkan di NTB pada hari Selasa (7/8).
“Kita manfaatkan dump truk dan eskavator yang ada di sana. BUMN juga ada disana, ada Hutama Karya, ada Nindya Karya yang sedang mengerjakan bendungan, bandara, jalan. Kita fokuskan minta ke sana,” sebutnya.
Menurutnya walaupun ada jembatan yang bukan putus tapi bergeser yang harus diperbaiki, tapi ada jalan alternatifnya. “Jadi semua alat berat bisa sampai ke lapangan,” imbuhnya.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa