Kabupaten/Kota

Kota Depok Perkuat Pertahanan Kesehatan Lewat 8 Rabies Center

Depok – Dalam upaya memperkuat perlindungan kesehatan warganya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kini resmi memiliki delapan Rabies Center yang tersebar di berbagai wilayah.

Fasilitas ini menjadi garda terdepan dalam penanganan gigitan hewan penular rabies (GHPR) sekaligus pusat edukasi masyarakat.

Langkah ini ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Nomor 443.1/00J/KPTS/P2P/III/2025, yang menunjuk delapan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas sebagai pusat layanan rabies di kota tersebut.

Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati menilai pembentukan Rabies Center sebagai langkah penting untuk memperkuat sistem pencegahan penyakit yang masih menjadi ancaman di banyak daerah.

“Rabies Center tidak hanya melayani korban gigitan hewan, tetapi juga menjadi pusat informasi dan pengawasan agar masyarakat lebih sadar akan bahaya rabies,” ujarnya.

Setiap Rabies Center dibekali dengan fasilitas cuci luka, logistik vaksin anti rabies (VAR), dan serum anti rabies (SAR). Petugas juga bertugas mencatat seluruh kasus GHPR, memberikan penyuluhan sederhana, hingga melakukan pengamatan epidemiologis di wilayah kerja mereka.

Selain itu, setiap laporan kasus akan dikomunikasikan dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) agar proses penanganan hewan penular rabies berjalan terpadu.

“Kami ingin memastikan setiap kasus tertangani cepat, terlaporkan dengan baik, dan masyarakat semakin memahami cara mencegah penularan,” tutur Mary.

Delapan Puskesmas yang ditunjuk sebagai Rabies Center adalah Puskesmas Tapos, Cimanggis, Sukmajaya, Pancoran Mas, Ratu Jaya, Beji, Bojongsari, dan Cinere.

Dengan adanya Rabies Center ini, Pemkot Depok berharap dapat memperkuat sinergi antarinstansi sekaligus menekan risiko penularan rabies di lingkungan masyarakat. (Mh/Foto: Ist./Diskominfo)


Discover more from sandimerahputih.com

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Discover more from sandimerahputih.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading