Tahun ke 2 Lomba Ogoh-Ogoh Blibraya Diikuti 38 Orang dari Puluhan STT Banjar
Buleleng |
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bli Braya yang menyelenggarakan Lomba Ogoh-Ogoh se Kabupaten Buleleng Provinsi Bali untuk memperingati Hari Raya Nyepi 1947 Caka.
Lomba ini juga dilaksanakan untuk menjalankan visi dan misi ‘Ngiring Ajegang Seni Budaya Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan seni budaya Bali.
Lomba Ogoh-ogoh yang memasuki tahun kedua ini diikuti oleh 38 peserta dari berbagai Sekaa Teruna Teruni (STT Banjar) di Kabupaten Buleleng. Berbeda dari tahun sebelumnya, lomba kali ini mengedepankan dua kategori, yakni offline dan online.
Pada kategori offline, hanya 30 STT Banjar yang dapat berpartisipasi langsung, sementara sisanya mengikuti lomba secara online.
Lomba ini dilakukan dalam dua hari, dengan penilaian pada tanggal 22 Maret 2025 untuk 11 STT Banjar dan pada 23 Maret 2025 untuk 19 STT Banjar.
LSM Blibraya yang dipimpin oleh Prof Dr Sukawati Lanang Putra Perbawa SH MH melibatkan beberapa orang juri untuk penilaian lomba, diantaranya Nyoman Arya Suriawan SST (Dewan Juri 1), Ketut Kendi Parandika SPd (Dewan Juri 2), dan Ketut Adi Santiasa SPd (Dewan Juri 3).
Proses penilaian dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi peserta di setiap STT Banjar untuk memastikan keaslian dan kualitas karya yang dihasilkan.
Anita, selaku panitia atau official Tim Bli Braya menjelaskan, bahwa banyak pertimbangan dan situasi terkait sistematis lomba ogoh-ogoh Bli Braya.
“Mengingat keterbatasan waktu dan situasional dalam pelaksanaan lomba, kami memutuskan untuk menggunakan sistem offline bagi 30 peserta dan sisanya mengikuti online,” ujarnya.
Total peserta yang terdaftar, sambung Anita, adalah sebanyak 38 orang. Menurutnya meskipun sebenarnya banyak peserta lain yang ingin ikut, namun pihaknya tetap harus membatasi pendaftaran sesuai dengan ketentuan pamflet yang tertera, yaitu 10 hari sebelum lomba.
Lebih lanjut Anita menjelaskan, bahwa tujuan dari lomba ini adalah untuk mempererat silaturahmi atau ‘nyame braye’ diantara masyarakat Kabupaten Buleleng dan menjaga kelestarian nilai seni, khususnya dalam pembuatan ogoh-ogoh.
“Bli Braya berharap kesenian Ogoh-ogoh di Kabupaten Buleleng terus berkembang dan mampu bersaing, baik di tingkat Bali maupun dalam perayaan Hari Raya Nyepi yang akan datang,” pungasnya.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist.