Snowden: AS Tingkatkan Mata-Mata Dalam Negeri Pasca Kemenangan Trump
Buenos Aires, Argentina |
Mantan karyawan CIA sekaligus pembocor informasi rahasia AS, Edward Snowden, memperingatkan pasca kemenangan Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran Washington meningkatkan campur tangan dengan pengumpulan data intelijen dalam negeri.
Snowden juga memperingatkan, dengan melenggangnya taipan properti asal New York ke Gedung Putih dapat mengancam privasi warga negara dan kebebasan sipil.
“Pengawasan demokratis kehilangan landasannya dan menjadi otoritarianisme, kata Snowden, Selasa (15/11).
Snowden yang berbicara melalui pembicaraan jarak jauh diselenggarakan sekolah hukum Universitas Buenos Aires mengatakan pemerintah AS tidak didasarkan pada prinsip persetujuan bersama.
“Pemerintah didasarkan hanya kepada perseorangan, kepercayaan klaim, dan kepercayaan dengan harapan bahwa mereka akan melakukan hal yang benar,” katanya, seperti dikutip Sputniknews.
Snowden yang tinggal di Moskow membuat kesepakatan suaka setelah membocorkan informasi rahasia. Hal ini memicu kemarahan internasional atas jangkauan operasi intelijen Amerika Serikat pada tahun 2013.
Pendukungnya melihat Snowden sebagai “pengungkap pelanggaran” yang secara berani mengungkap tindakan berlebih pemerintah AS. Namun pemerintah Amerika Serikat telah mengajukan tuduhan spionase terhadap dirinya karena membocorkan informasi intelijen.
Snowden, ketika ditanya atas kemenangan Trump kemungkinan dia diampuni oleh pemerintah AS atau tidak, menjawab masih belum jelas soal itu.
Trump secara mengejutkan unggul atas kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton dalam pemilu AS Selasa lalu.
Namun kemenangan Trump sendiri menimbulkan perpecahan dalam tubuh Partai Republik selama kampanye. Trump meyakini menekankan kemenangannya atas Hillary dikarenakan dirinya yang merupakan pengusaha sukses dan bintang acara TV.
Keterpilihan Trump disambut kekhawatiran oleh Persatuan Kebebasan Masyarakat Amerika atas pernyataannya yang dibuat selama kampanye, dengan mendukung peningkatan pengawasan dari muslim AS, dan deportasi besar-besaran imigran ilegal.
Trump juga akan memberlakukan kembali penggunaan teknik interogasi waterboarding terhadap tawanan dan mengubah undang-undang pencemaran nama baik untuk meningkatkan pembatasan pers.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa/youtube.com