Relawan Komunitas Taufan Semangati Para Pasien Kanker
Jakarta |
Komunitas Taufan adalah komunitas penggerak relawan bagi pasien kanker dan penyakit resiko tinggi pada anak usia dari 0-17 tahun.
Tujuannya mendampingi sebanyak mungkin keluarga pasien dan anak penderita kanker dan penyakit resiko tinggi lainnya agar mendapatkan dukungan moral, material maupun financial dari relawan dan donatur dalam menjalani hari-hari panjang selama masa perawatan.
Saat ini jumlah relawan Komunitas Taufan mencapai 148 orang. “Pertama kali membuka kesempatan untuk pendaftaran relawan pada bulan Maret sampai awal April 2016 banyak sekali peminatnya. Setelah seleksi, maka pada tanggal 9 April mulai briefing akbar bagi para relawan yang sudah terseleksi,” kata Andriana, Sekretaris I Yayasan Komunitas Taufan, di Jakarta Selatan, Jumat (6/1).
Menurut Andriana, pertama kali Komunitas Taufan ini didirikan tahun 2013 oleh Yeni Dewi Mulyaningsih bersama 3 temannya yakni Wibowo Sulistio, Maya Martini dan dia sendiri.
Pendirian komunitas ini berawal dari pengalaman Yeni Dewi yang akrab dipanggil Ibu Yanie atau Mama Taufan yang berpengalaman merawat anak ketiganya bernama Taufan yang terkena leukemia selama lebih 2 tahun. Namun anak itu akhirnya berpulang ke Rahmatullah pada usia 7 tahun.
Tahun berikutnya komunitas ini disahkan sebagai Yayasan Komunitas Taufan pada 29 Desember 2014 dengan Ketua Yeni Dewi Mulyaningsih, Sekretaris I Andriana, Sekretaris II Wibowo Sulistio dan Bendahara Maya Martini.
Kegiatan yang utama adalah support visit, bangsal visit, dan home visit yang dilakukan untuk memberikan dukungan moril dan materiil bagi pasien kanker dan penyakit risiko tinggi beserta keluarganya.
“Support visit itu kunjungan yang dilakukan para relawan dengan mengunjungi rumah sakit-rumah sakit di mana pasien dampingan sedang menjalani pengobatan. Sedangkan bangsal visit dilakukan di kamar rawat inap pasien,” kata Andriana yang didampingi Dina Pertiwi Ws selaku Ketua Divisi Visit.
Sementara home visit adalah kunjungan memberikan bantuan dan menghibur yang dilakukan ke rumah pasien.
Ada lagi kegiatan untuk memberi semangat pasien dengan mengajak bertamasya. Kegiatan ini disebut fun trip. Namun ini tergantung adanya donatur yang mempunyai budget lebih. “Bisa saja beberapa donatur patungan mentraktir beberapa pasien kanker untuk bertamasya ke suatu tempat yang menyenangkan seperti yang dilakukan Kak Leoni bersama teman-temannya mengajak adik-adik pasien ke Sea World pada November 2016 yang lalu,” ujar Andriana.
“Yuk.. Bersama kita bisa saling meringankan beban dan berbagi keceriaan.” Ajak Pengurus dan Para Relawan Yayasan Komunitas Taufan yg juga menjadikan kata-kata itu menjadi slogan.
Mengenai kepengurusan Relawan Komunitas Taufan pada 17-18 Desember 2016 telah diremajakan untuk Tahun 2017 periodisasi 1 tahun dengan hasil pemilihan pada kegiatan Outing di Puncak Cisarua Bogor.
Sebagai Ketua terpilih Arief Budi Sanjaya menggantikan Anggi Siregar. Wakilnya Roro Shindy menggantikan Kiki Melinda, sedangkan Bendahara and Volunteer Management, Dwina Septiani N menggantikan Sondra Rosalina.
Kepala Divisi Visit Dina Pertiwi Ws, ini divisi baru sebagai pengganti Divisi AMP (Activity Module Planner) yang semula diketuai Gudhi. Dan terakhir Divisi Campaign yang di ketuai Anton Dwi Purwanto.
“Selamat kepada kepengurusan yang baru. Semoga ke depannya Komunitas Taufan menjadi lebih baik dan lebih banyak menebar manfaat baik untuk pasien dampingan maupun kepada masyarakat luas.” Kata para pengurus Yayasan Komunitas Taufan kepada para relawan.
Berita: Pri | Foto: Istimewa/Pri