Pertemuan ASEAN Prosecutors Entity/Body di Kamboja, JAM-Datun Pimpin Delegasi Kejaksaan RI
Denpasar |
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM-Datun) Kejaksaan Agung (Kejagung) Narendra Jatna memimpin delegasi Kejaksaan RI dalam kegiatan ‘The 3rd Consultative Meeting to Establish the ASEAN Prosecutors Entity/Body’ yang berlangsung di Siam Reap, Kamboja, pada (29/11).
Pertemuan ini diadakan atas undangan Kejagung Kamboja yang mewakili Penuntutan Umum pada Mahkamah Agung Kerajaan Kamboja.
Kegiatan ini bertujuan untuk secara formal memutuskan bentuk badan jaksa se ASEAN sesuai dengan Annex 1 ASEAN Charter.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas penentuan nama resmi badan yang akan dibentuk dan penyusunan dokumen joint statement yang akan ditandatangani oleh pimpinan institusi kejaksaan dari negara-negara anggota ASEAN.
Pertemuan ketiga ini merupakan tindak lanjut dari dua pertemuan sebelumnya, yaitu di Bang Sean, Bangkok, Thailand pada Agustus 2023 silam, dan di Bali, Indondesia pada April 2024.
Kedua pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan awal untuk pembentukan badan jaksa se-ASEAN yang terdaftar dalam Annex 1 ASEAN Charter.
Dalam pertemuan di Kamboja, telah disepakati secara konsensus pembentukan badan yang dinamakan ASEAN Prosecutors/Attorneys General Meeting (APAGM). Struktur dan fungsi badan ini akan dirinci lebih lanjut melalui komunikasi intensif antar institusi kejaksaan negara anggota ASEAN.
Ketua Delegasi Kejaksaan RI Narendra Jatna menyatakan pentingnya pembentukan badan ini dalam memperkuat kerja sama hukum di kawasan ASEAN.
“Pembentukan ASEAN Prosecutors/Attorneys General Meeting (APAGM) merupakan langkah strategis untuk mempererat hubungan antar institusi kejaksaan di kawasan ini. Ini bukan hanya tentang kerja sama formal, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem penegakan hukum yang kuat dan saling mendukung,” ujarnya.
Lebih lanjut Narendra juga mengusulkan Indonesia sebagai lokasi penandatanganan joint statement pada tahun 2025.
“Kami mengusulkan Indonesia sebagai tuan rumah untuk momen bersejarah ini, sebagai wujud komitmen kami terhadap penguatan penegakan hukum di ASEAN,” tandasnya.
Pembentukan ASEAN Prosecutors/Attorneys General Meeting (APAGM) ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat penegakan hukum di kawasan ASEAN.
Langkah ini diharapkan dapat mempererat kerja sama hukum antar negara anggota ASEAN serta mendukung stabilitas dan keamanan kawasan melalui penguatan institusi kejaksaan di tingkat regional.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist./Humas