PeristiwaWisata

Jaga Keseimbangan Alam, Pemerintah Aparat dan Masyarakat Bali Lepas Tukik di Pantai Balian

Tabanan |
Dalam rangka melestarikan hewan penyu, pemerintah, masyarakat, TNI, Polri dan Yayasan Bali Turtle Conservation Farm melakukan pelepasan tukik di Pantai Balian Suraberata, Tabanan, Bali, Sabtu (6/7).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kadis LHK) Provinsi Bali I Made Teja yang mewakili Penjabat Gubernur Bali, dan Letkol Inf Riza Taufiq Hasan yang mewakili Komandan Korem (Danrem) Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan organisasi lingkungan yang turut mendukung upaya pelestarian penyu sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang.

Pada kesempatan tersebut, I Made Teja mengatakan bahwa pelestarian penyu di Pantai Balian Suraberata tersebut merupakan bentuk sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dan Yayasan Bali Turtle Conservation Farm yang menjadi langkah kerjasama positif untuk menjaga dan melestarikan alam.

“Alam senantiasa harus terus dijaga dan dilestarikan. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan Yayasan Bali Turtle Conservation Farm merupakan hal yang sangat bagus, khususnya dalam pelestarian penyu di Pantai Balian Suraberata, Tabanan,” ujarnya.

Foto: Dok./Istimewa

Sementara Letkol Inf Riza Taufiq Hasan dalam sambutannya juga menekankan pentingnya keterlibatan TNI dalam pelestarian lingkungan.

“TNI dan masyarakat harus bersama-sama menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan. Kesadaran masyarakat memiliki peran penting dalam mencegah kepunahan penyu atau tukik,” katanya menggarisbawahi.

Lebih lanjut Letkol Inf Riza Taufiq Hasan menyampaikan, bahwa pihaknya sangat berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut.

“TNI siap mendukung setiap upaya pelestarian penyu dan lingkungan secara keseluruhan,” pungkasnya.

Acara pelepasan tukik kali ini melepaskan penyu lekang yang berumur 15 hari sejak penetasan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya konservasi yang lebih besar untuk memastikan kelangsungan hidup penyu di perairan Bali.

Kedepannya diharapkan tukik-tukik ini dapat tumbuh dan kembali ke pantai ini untuk bertelur di masa depan, menjaga siklus kehidupan penyu tetap berlanjut.

Upaya ini diharapkan dapat berjalan dengan lebih efektif dan berkelanjutan, bukan hanya tentang menjaga satu spesies, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan ekosistem dan warisan alam bagi generasi mendatang.

Berita: Gate 13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.