HANI 2019: Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas
Jakarta |
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 persen dari penduduk dunia berusia antara 15-64 tahun pernah mengonsumsi Narkoba.
Sementara di Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) selaku focal point dibidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi angka prevalensi penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebesar 1,77 persen atau setara 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Sedangkan prevalensi angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia ) mencapai angka 3,2 persen atau setara dengan 2,29 juta orang.
Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah Generasi Milenial, yakni mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun. Generasi Milenial atau yang juga dikenal dengan Generasi Y (Gen Y) kerap digolongkan sebagai kaum muda dengan karakteristik energik dan cenderung tidak suka dengan aturan.
Belakangan, generasi milenial banyak diperbincangkan, mulai dari segi pendidikan, moral dan budaya, etika kerja, ketahanan mental serta kedekatannya dengan teknologi. Muncul berbagai stereotype (penilaian) yang mengklaim kaum milenial dengan berbagai karakteristik baik dan buruk.
Kemunculan berbagai stereotype memberikan beragam persepsi masyarakat, yang berdampak pada perkembangan mental kaum milenial. Mereka yang bertahan dengan stereotype terburuk akan menjadi pribadi yang kuat dan mampu menghadapi dunia kini dan nanti. Sementara mereka yang tidak mampu, akan terpuruk dan tidak mampu menghadapi dunia bahkan dirinya sendiri.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga menjadi pendukung terbentuknya karakteristik kaum milenial saat ini. Teknologi seakan menjadi separuh dari bagian hudup kaum milenial. Berbagai informasi didunia dengan sangat mudah masuk melalui teknologi. Generasi Milenial yang berada pada rentang usia produktif ini, menyerapnya dengan mudah dan mengimplementasikannya sebagai aktualisasi diri melalui beragam cara.
Indonesia memiliki cita-cita menjadi negara dengan perekonomian terkuat ke lima di tahun 2045, atau disebut dengan Indonesia Emas. Untuk mewujudkan tantangan tersebut diperlukan sumber daya manusia yang unggul dan tangguh. Merekalah, Generasi Milenial, yang nantinya akan menempatkan posisi tersebut, sebagai penerus bangsa. Mereka akan berdiri dipodium besar dan menyuarakan prestasi bangsa Indonesia di hadapan dunia.
Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan tangguh harus dilaksanakan sedini mungkin. Kegagalan dalam mendidik mereka sama dengan kegagalan membangun bangsa. Keutamaan yang paling pokok untuk menjadikan mereka sebagai generasi unggul adalah membangun etos kerja produktif, terampil, kreatif, disiplin, profesional, serta memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berwawasan.
Diperlukan kemantapan sikap dan pembinaan karakter dalam menghadapi persaingan global serta berbagai ancaman, salah satunya bahaya penyalahgunaan Narkoba. Presiden Joko Widodo menyatakan darurat Narkoba dan Perang terhadap Narkoba sejak Tahun 2015, Namun hingga saat ini masalah penyalahgunaan narkoba belum dapat diatasi secara optimal.
Penyelesaian masalah Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba bukan hanya tanggung jawab BNN semata, melainkan menjadi tugas seluruh komponen bangsa. Hal ini dikukuhkan melalui Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN. Terbitnya Inpres tersebut menjadi payung hukum bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan P4GN tersebut.
Melalui peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2019 ini, BNN mencoba untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terlebih khusus generasi Milenial, untuk selalu waspada terhadap penyalahgunaan narkoba. Melalui Dialog Nasional, BNN mengajak beberapa perwakilan generasi milenial yang memiliki pengaruh kuat (influencer), tokoh publik, pakar hukum dan pengambil kebijakan dibidang P4GN, untuk berdiskusi bersama.
Karakteristik generasi milenial yang dekat dengan teknologi menjadikan mereka mudah untuk menyebarluaskan informasi informasi P4GN di masyarakat. Hal ini selaras dengan tema nasional hari anti narkotika internasional tahun 2019 yaitu untuk mewujudkan “Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia emas”.
BNN mengajak seluruh kaum milenial untuk bersama-sama menjadikan budaya anti penyalahgunan narkoba sebagai bagian dari gaya hidup sehat kaum milenial. Dengan harapan, Bangsa Indonesia akan berkembang menjadi lebih besar dan didukung dengan generasi mudanya yang berkualitas, sehat tanpa penyalahgunaan narkoba.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa/Humas