Luar Negeri

Diskusi BDF ke 15 Tahun 2022 Hasilkan Atensi Soal Kerawanan Implementasi Demokrasi

Denpasar |
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) menggelar kegiatan Bali Democracy Forum (BDF) ke 15 Tahun 2022, di Ruang Pecatu I Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Kamis (8/12).

Acara dengan tema ‘Democracy in a Changing World : Leadership and Solidarity’ dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Founder of BDF N Hassan Wirajuda, Minister of Pasific People and Associate Minister of Foreign Affairs New Zealand Aupito William Sio, Minister of Foreign Affairs of Bosnia and Herzegovina Bisera Turcovic, Minister of Foreign Affairs Islamic Republic of Pakistan Bilawal Bhutto Zardari, Minister of Foreign Affairs of Papua New Guinea Justin Tkatchenko, Deputy Secretary of the Minister of Foreign Affairs of Tonga Leonaitasi Kuluni, Assistant Foreign Minister for Regional Affairs of The State of Qatar Lolwah Al-Khater, Deputy Minister of Foreign Affairs of the Czech Republic Martin Tlapa, dan tamu undangan dari masing-masing negara berjumlah sekitar 200 orang.

Pasa Sesi I BDF ke 15 mengusung tema ‘Fair and Equitable Access for Global Public Goods: Democratic Response’ dengan pembicara anta lain Minister of Foreign Affairs Islamic Republic of Pakistan Bilawal Bhutto Zardari, Regional Director for Asia and the Americas at the Westminister Foundation for Democracy Matthew Hedges, Chairaman of Ancora Group Gita Wirjawan, dan secara daring Act Vice Minister of Foreign Affairs and Human Mobility of the Republic of Ecuador Helena Yanez Loza.

Pada sesi tersebut ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya para anggota sebagai negara hukum telah sepakat untuk meningkatkan nilai demokrasi dalam pelayanan masyarakat di seluruh lini kehidupan bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya bidang kesehatan.

Kemudian dalam implementasinya negara membutuhkan dukungan finansial yang perlu diupayakan melalui kerjasama antar negara utamanya mengingat terdapat potensi resesi global dalam waktu dekat.

Selanjutnya pada Sesi II dengan tema ‘Democracy at the Crossroad: Shaping Governance in the New Global Landscape’ sebagai pembicara diantaranya Minister of Pasific People and Associate Minister of Foreign Affairs New Zealand Aupito William Sio, Deputy Minister of Foreign Affairs for Non European Countries Economic and Development Cooperation Martin Tlapa, Founder of BDF N Hassan Wirajuda, dan Senior Lecturer in International Politics and Security Studies Murdoch University Ian Wilson.

Kesimpulan diskusi Sesi II adalah dengan mempertimbangkan target Sustainable Development Goals (SDG’s), dunia global dihadapkan pada tantangan dari berbagai sektor yang mengharuskan pemerintah dari suatu negara untuk dapat menyesuaikan diri salah satunya dengan mengoptimalkan demokrasi sebagai sarana mencari penyelesaian terbaik.

Juga telah disepakati bahwa tantangan kedepan yang paling signifikan berkaitan dengan perkembangan teknologi. Hal ini erat kaitannya dengan kejahatan siber (cyber crime) dan penyebaran berita hoaks yang secara intens dapat menjadi bumerang bagi kelangsungan demokrasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu memfokuskan kebijakannya menyesuaikan permasalah di negaranya.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu RI Teuku Faizasyah yang menutu sesi terakhit tersebut menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi seluruh delegasi yang hadir.

Beberapa hal yang menjadi atensi dalam pembahasan BDF, yakni pelaksanaan BDF ke 15 telah dilalui dengan baik. Diskusi menghasilkan beberapa isu atensi yang perlu ditindaklanjuti melalui pengkajian permasalahan terkait demokrasi dan kesiapan finansial masing-masing negara dengan berorientasi pada capaian taget Sustainable Development Goals (SDG’s).

Kemudian dalam 15 tahun, BDF telah menjadi wadah bagi negara anggota untuk bertukar pikiran membahas tantangan demokrasi yang dihadapi berdasarkan dengan perkembangan situasi di masing-masing negara dan utamanya tantangan yang dihadapi dunia global.

Selanjutnya BDF akan bersifat berkelanjutan untuk memfasilitasi kebutuhan negara-negara anggota disertai dengan evaluasi terhadap tindak lanjut hasil pelaksanaan kegiatan sebelumnya.

Kegiatan Bali BDF ke 15 Tahun 2022 dengan tema ‘Democracy in a Changing World:Leadership and Solidarity” berjalan dengan aman dan lancar.

Diskusi yang terdiri dari Sesi I dengan tema ‘Fair and Equitable Access for Global Public Goods: Democratic Response’ dan Sesi II dengan tema ‘Democracy at the Crossroad: Shaping Governance in the New Global Landscape’ menghasilkan beberapa atensi terkait kerawanan pada implementasi demokrasi yang perlu ditindaklanjuti oleh masing-masing negara.

Berita: Red/Gate 13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.