PeristiwaPolitik

Sertijab Wapres, JK Serahkan Buku Memori Jabatan ke Ma’ruf Amin

Jakarta |
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menerima serah terima jabatan (sertijab) dari Jusuf Kalla (JK), di Istana Wapres, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (21/10) pagi.

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla yang merupakan Wapres ke 10 dan ke 12 RI menyampaikan, bahwa momen sertijab ini merupakan tanda berkelanjutannya suatu pemerintahan.

“Karena itu, melalui buku Buku Memori Jabatan M Jusuf Kalla yang diberikannya kepada Wapres KH Ma’ruf Amin, Wapres baru diharapkan mengetahui apa yang telah dikerjakan sebelumnya,” kata Jusuf Kalla.

Menurut JK apa yang baik tentu dilanjutkan, Apa yang belum selesai juga dapat dilanjutkan. Apa yang kurang baik tentu jangan dikerjakan. “Itu prinsip pokok daripada suatu memori apa perpindahan pekerjaan,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran pimpinan dan staf di Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) yang telah membantu kinerjanya selama ini.

Dirinya berharap seluruh pegawai kantor Wapres bisa membantu Ma’ruf Amin dengan baik. Karena menurutnya, pekerjaan Wapres tidak mudah.

“Tugas Wakil Presiden memang tidak mudah. Karena kekuatan kita, Pak, itu hanya rapat, hasil rapat. Itu karena kalau Presiden ada Perpres, Peraturan Presiden. Menteri ada Kepmen, Keputusan Menteri,” ungkapnya.

Sementara Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa sesungguhnya posisi Wapres masih sangat membekas dengan sosok Pak JK, dirinya hanya menggantikannya.

Untuk itu, Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian-pencapaian yang telah ditorehkan oleh Jusuf Kalla selama menjabat sebagai Wapres.

“Saya merasa bangga karena saya menggantikan Pak JK sebagai pendahulu saya. Saya ini santri, santri itu memang diajar untuk menghargai pendahulunya. Tapi Pak JK bukan hanya lebih dulu dari saya, tapi juga menorehkan berbagai prestasi yang luar biasa sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” katanya.

Ke depan, Ma’ruf Amin berharap untuk dapat melanjutkan tonggak-tonggak yang sudah ditancapkan oleh Bapak Jusuf Kalla. Ia berpendapat bahwa pemimpin negara itu harus berkelanjutan sehingga terus ada perbaikan-perbaikan yang berlanjut, tidak kembali ke awal.

“Saya ingin mendapatkan juga bimbingan, nasihat. Oleh karena itu, saya mohon Pak JK walaupun Pak JK sudah tidak lagi menjadi Wapres, saya akan terus berkonsultasi kepada Bapak untuk memperoleh saran dan pendapat supaya saya bisa melaksanakan tugas-tugas dengan baik,” pungkasnya.

Berita: Mh | Foto: Istimewa/Setwapres

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.