Sekda Adi Arnawa: Selain Covid-19, Harus Siap Antisipasi Bencana Alam
Denpasar |
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mengemukakan kepada semua pihak untuk melakukan langkah antisipasi terhadap terjadinya bencana alam terlebih telah memasuki musim hujan.
Menurutnya selain fokus kepada pandemi Covid-19, semua harus bersiap mengantisipasi kondisi cuaca yang sangat ekstrim di penghujung tahun 2020 ini.
Hal itu disampaikan Sekda Adi Arnawa, saat memberikan arahan terkait antisipasi kesiapsiagaan menghadapi bencana kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait beserta para camat se Kabupaten Badung.
“Oleh karena itu saya perintahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan rapat koordinasi terhadap kesiapsiagaan kita, sekaligus kita menindaklanjuti Surat Edaran Mendagri untuk melakukan kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Badung,” ujarnya, di Ruang Pertemuan Nayaka III Puspem Badung, Denpasar, Bali, Selasa (27/10).
Dirinya menggarisbawahi, bahwa perlunya hal tersebut disampaikan kepada peserta rapat agar memiliki gambaran bila terjadi sesuatu bencana tak terduga. “Sehingga dalam penanganan bencana tersebut diperlukan kesiapsiagaan serta perlu adanya dukungan semua instansi terkait dalam penanganannya,” ujarnya.
Dilansir portal badungkab.go.id, terkait dengan adanya surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terhadap terjadinya bencana, Sekda Badung Adi Arnawa menyampaikan pemerintah pusat sudah memberikan informasi bahwa diperlukan tim yang bertugas selama 24 jam untuk mengatasi terjadinya bahaya non alam yang tak terduga.
Ditambahkan olehnya, bahwa di era zaman sekarang ini adanya sistem informasi berbasis teknologi digital (IT) sangatlah penting, karena dengan adanya sistem ini dapat dengan cepat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat waktu.
“Kami berharap mudah-mudahan dengan adanya sistem ini, semua instansi terkait penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Badung bisa melaksanakan tugas secara terintegrasi sehingga penanganan bencana di masyarakat dapat segera teratasi,” ujarnya, yang didampingi oleh Kepala BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata.
Sementara itu Kepala BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata melaporkan terkait dengan peristiwa alam berdasarkan data yang dimiliki.
“Bencana yang terjadi dari bulan Januari sampai Oktober, seperti adanya pohon tumbang sebanyak 138 kejadian, banjir sebanyak 7 kejadian, longsor 29 kejadian dan kebakaran 58 kejadian,” paparnya.
Dalam sirkulasi kedepan ini, sambungnya, potensi bencana yang dihadapi cukup tinggi, yang disebabkan oleh suasana Covid-19 maupun cuaca. Sehingga penanganan bencana ini harus bersinergi dengan semua pihak termasuk masyarakat.
Disampaikannya bahwa sesuai dengan Surat Edaran (SE) Mendagri tentang pentingnya antisipasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana khususnya di masa pandemi Covid-19, sudah tentu sangat penting untuk dihadapi bersama-sama dalam melakukan upaya-upaya pencegahan.
“Sehingga penanganan bencana di luar Covid-19 tetap menjadi perhatian pemerintah,” pungkas Bagus Nyoman Wiranata.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa