Komunitas

Puluhan Anak Yatim Disabilitas Gelar Doa Bersama untuk Wali Songo dan Leluhur Mataram

Jakarta |
Puluhan anak yatim penyandang disabilitas Panti Asuhan Difabel Bina Siwi melakukan kegiatan dzikir tahlil dan doa bersama di Komplek Balai Desa Sendangadi Pajangan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (10/8).

Acara yang berlangsung dengan suasana khusyu dan penuh haru tersebut diprakarsai oleh Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram pimpinan Ki Ariyo Suro Tirto Negoro.

Selain seluruh anak asuh dan para pengasuh Panti Asuhan Difabel Bina Siwi, acara dzikir tahlil dan doa bersama juga dihadiri oleh para perwakilan dari Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram.

Rangkaian kegiatan yang dipimpin oleh Ustadz Hadi dari Panti Asuhan Bina Siwi, dan Gus Bayu Pengasuh Pondok Pesantren As Salafiah Kretek Bantul antara lain mendoakan arwah Wali Songo dan seluruh leluhur Mataram.

Para leluhur yang didoakan mulai dari Ki Ageng Pemanahan, Panembahan Senopati, Prabu Hanyakrawati, Sultan Agung Hanyakrakusuma, Sunan Amangkurat I-IV, Sunan Pakubuwono I-XII, Sultan Hamengkubuwono I-IX, Adipati Mangkunegoro I-IX, dan Adipati Pakualam I-IX.

Selain itu doa juga dikirimkan untuk semua Putra Putri Sunan Amangkurat Jawi, baik yang bertahta maupun yang tidak bertahta, serta semua leluhur Mataram yang dimakamkan dimana saja dalam kondisi terawat maupun yang tidak terawat, disamping juga mendoakan para orang tua jamaah Majelis Umbul Donga.

Anak-anak penyandang tuna daksa, tuna grahita, dan tuna rungu wicara Panti Asuhan Bina Siwi juga berkesempatan menunjukkan kemampuan bermain gamelan dan angklung dihadapan semua jamaah yang hadir.

Pada kesempatan tersebut, seorang jamaah asal Sidoarjo Jawa Timur Mbah Fajar menyampaikan rasa bahagianya bisa mengikuti kegiatan berdoa bersama anak-anak penyandang disabilitas.

“Saya sangat bersyukur diusia yang sudah 76 tahun, Allah SWT menuntun saya untuk sampai tempat ini dan saya berkesempatan mendoakan leluhur bersama anak anak yatim penyandang disabilitas ini”, ujarnya.

Perasaan serupa diungkapkan oleh Sudariyanto, pensiunan PNS yang datang jauh-jauh datang dari Kota Medan demi mengikuti kegiatan bersama anak yatim Panti Asuhan Difabel Bina Siwi.

Di kesempatan yang sama, Pangersa Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram yakni Ki Ariyo Suro Tirto Negoro mengutarakan rasa syukur karena banyaknya peserta yang hadir dari berbagai daerah.

“Alhamdulillah, dalam Umbul Donga kali ini dihadiri perwakilan dari Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, Sidoarjo dan Medan,” jelas pria yang akrab dipanggil Abah Ariyo. Menurutnya kegiatan tersebut rutin dilakukan selama sebulan sekali dan dilaksanakan di lokasi yang berpindah-pindah.

(Kiri-kanan) Sudariyanto, Mbah Fajar, dan Abah Ariyo. (Foto: Ist./Dok.)

Dijelaskan oleh Abah Ariyo, sebelumnya kegiatan serupa sudah dilaksanakan di Astana Sultan Agungan serta Astana Pakubuwana Komplek Makam Raja Raja Mataram Imogiri Bantul DIY pada bukan Mei dan Juli 2024 silam.

Sedangkan di bulan Agustus ini, sambungnya, pelaksanaan dipilih di Panti Asuhan Difabel Bina Siwi Pajangan Bantul DIY, kemudian di bulan September mendatang rencananya akan dilaksanakan di Panti Asuhan Yatim Dhuafa Sasana Kreatif Mandiri Sleman DIY.

“Insya Allah kami akan berusaha istiqomah menggelar umbul donga setiap bulan dengan tetap menggandeng masyarakat umum dan anak anak yatim untuk mendoakan leluhur kita semua,” jelas Abah Ariyo.

Kedepannya Pangersa Majelis Umbul Donga Tresna Leluhur Mataram tersebut berharap akan lebih banyak yang melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh pihaknya.

“Semoga bisa bertambah dan melibatkan banyak orang. Tidak hanya para Tedhak Turun Trah Mataram saja namun juga masyarakat pecinta leluhur Mataram sebanyak banyaknya,” pungkasnya.

Berita: Gate 13/Mh | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.