Buka Sosialisasi RPLP2B, Sekda Badung: Kita Produksi, Kita Beli dan Kita Manfaatkan
Badung |
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri prasta menghadiri sekaligus membuka kegiatan kampanye atau sosialisasi Rekomendasi Perlindungan Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (RPLP2B), di ruang pertemuan Pandawa Hotel Made Bali, Badung, Bali, Selasa (12/7).
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia I Wayan Weda Dharmaja, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan I Gusti Ayu Agung Trisna Dewi, Pejabat terkait di Lingkungan Pemkab. Badung, serta perwakilan Camat se Badung.
Juga tampak hadir Majelis Madya Subak I Made Suka, Majelis Alit Subak se Kecamatan di Kabupaten Badung, Narasumber dari Plt Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Made Buda, Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Badung Larasati Adnyana, Kepala Seksi (Kasi) Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan Badung Ni Made Sriningsih, Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) Dewa Oka Suardi, serta para peserta sosialisasi.
Sekda Badung Adi Arnawa dalam sambutannya mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung terus mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Menurutnya secara mendunia sudah merasakan ancaman krisis pangan yang akan terjadi, lebih-lebih dari beberapa negara yang merupakan penghasil produksi pangan.
”Ketika dalam situasi pandemi yang sudah berlalu selama 2 Tahun ini, kita selalu bangga atau jumawa hidup di sektor pariwisata, sehingga semua dilumpuhkan akibat terjadinya pandemi Covid-19. Maka dari itu kita harus mulai sadar baik di jajaran pemerintah maupun seluruh masyarakat kita, akan kebutuhan pangan ini,” ucapnya.
Wayan Adi menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengingatkan agar memanfaatkan lahan kosong, untuk ditanami tanaman bergizi dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan.
Maka dari itu, lanjut Wayan Adi, pihaknya mulai berpikir untuk kedepan mendorong pertanian menjadi hulunya. ”Dikarenakan kita harus memenuhi kebutuhan pangan, dimana pariwisata juga penting tetapi lebih penting memenuhi kebutuhan pangan kita di sektor pertanian,” tuturnya.
Diungkapkan Wayan Adi, bahwa Pemkab Badung sudah mulai mendesain kebijakan dari pariwisata ke sektor pertanian. Dimana pertanian nantinya berbasis pariwisata karena pariwisata khususnya hotel dan restoran akan memilih lokasi persawahan sebagai daya tarik wisatawan.
Oleh karena itu, dirinya menegaskan bahwa Majelis Madya Subak dan Majelis Alit Subak menjadi garda terdepan untuk membantu pemerintah dan membantu rakyat di masing-masing wilayah.
“Pemkab Badung sudah membuat regulasi seperti adanya perbaikan irigasi, memberikan bantuan subsidi benih padi dan lain sebagainya. Oleh karena itu pertanian harus dijaga, disamping perlu adanya komitmen para petani dan pemerintah untuk membuat regulasi dan implementasi untuk menjaga lahan pertanian di wilayah Kabupaten Badung, agar kebutuhan pangan tetap berkelanjutan,” kata Sekda Badung tersebut.
Untuk itu, sambung Wayan Adi Arnawa, Pemkab Badung melalui kebijakan Bupati Badung sedang menyusun Peraturan daerah (perda) tentang perusahaan umum daerah (perumda) Pangan.
”Dengan tujuan semua produksi pertanian kita beli, setelah di beli maka Perumda Pangan mempunyai tugas untuk mendistribusikan produk pertanian ke pihak pariwisata. Ini tantangan untuk kita agar sadar bagaimana akan adanya perputaran, kita punya produksi, kita membeli dan kita memanfaatkan. Dari kita, oleh kita, untuk kita,“ pungkasnya.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist.