Tidak Cukup Ijazah, Lulusan Perguruan Tinggi Harus Dibekali Sertifikat Kompetensi
Jakarta |
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan, meningkatkan kualitas lulusan Pendidikan Tinggi (PT) dan membangun ekosistem PT yang mampu merespon industri 4.0 dan selaras dengan kebutuhan industri, merupakan salah hal penting yang menjadi perhatian pemerintah saat ini.
“Lulusan perguruan tinggi saat ini tidak bisa hanya mengandalkan ijazah saja, namun harus dibekali sertifikat keahlian yang sesuai dengan standar industri, pada bidang masing-masing,” ujar Nasir saat menghadiri Peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH Bahaudin Mudhary (STIEBA) di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, (10/12).
Selain mendapatkan ijazah, sambung Nasir, lulusan perguruan tinggi juga harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai keahlian masing-masing. “Ijazah saja tidak cukup, karena sertifikat kompetensi ini akan menentukan lulusan pada kemampuan terbaiknya,” ujarnya.
Nasir juga mengungkapkan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 perlu mempersiapkan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi, seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT).
Selainitu juga Big Data Analytic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan berdaya saing.
Menristekdikti berharap STIEBA Madura kedepannya bisa tumbuh berkembang menjadi perguruan tinggi swasta yang bermutu dan menjadi pilihan bagi masyarakat Madura dan sekitarnya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi.
Ditekankan juga oleh menteri Nasir, bahwa saat ini sudah tidak ada dikotomi antara PTN dan PTS, yang paling penting adalah mutu sebuah perguruan tinggi.
Sementara itu Ketua Yayasan Kudsiyah Bahaudin Mudhary Achsanul Qosasi menjelaskan, STIEBA Madura hadir untuk kemajuan pendidikan Madura dan Indonesia.
Dijelaskan oleh Achsanul Qosasi, saat ini STIEBA Madura memiliki 2 program studi yaitu Manajemen dan Akuntansi. STIEBA Madura sedang dalam proses peningkatan status Institusi menjadi Universitas Bahaudin Mudhary dan proses pengajuan program studi baru yaitu ilmu informatika, desain komunikasi visual, dan industri maritim.
“Saya ingin Madura bangkit dari ketertinggalan, pendidikan adalah kendaraan menuju kesana. STIEBA Madura adalah implementasi dari komitmen itu,” ucapnya.
Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Sesjen Kemenristekdikti Ainun Na’im, Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti Patdono Suwignjo, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Soeprapto, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Bupati Sumenep KH A Busyro Karim, beserta tamu undangan lainnya.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa/BKKP Kemenristekdikti