Senawangi dan Pepadi Usulkan 7 November Hari Wayang
Jakarta |
Sekretariat Nasional Wayang Indonesia (Senawangi) dan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) sejak tahun 2008 telah mengusulkan kepada pemerintah RI agar tanggal 7 November ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional.
Usul itu telah ditanggapi positif pemerintah dan kini sedang diproses di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Ketua Umum Senawangi Suparmin Sunjoyo mengungkapkan hal itu kepada Restorasi News di Jakarta, Rabu (1/11).
“Pak Menteri Muhadjir Effendy mengatakan usulan itu sedang diproses Keputusan Presidennya. Itu dikatakan Pak Menteri ketika Ki Manteb Sudharsono menanyakan waktu pergelaran wayang kulit peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kemendibud Jumat 28 Oktober 2017 malam,” ujar Suparmin Sunjoyo.
Waktu itu, sambung Suparmin, hadir pula Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dan Direktur Kesenian Restu Gunadi.
Suparmin menjelaskan, dipilihnya 7 November sebagai Hari Wayang Nasional berdasarkan pengakuan UNESCO terhadap kesenian wayang Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia yang ditetapkan pada 7 November 2003.
“Kemudian pada April 2004 penghargaan itu diserahkan kepada masyarakat wayang Indonesia yang diwakili dalang Ki Asep Sunandar dan Ki Manteb Sudharsono,” ungkapnya.
Diakui Suparmin Sunjoyo, proses usulan Hari Wayang itu cukup lama karena pergantian pemerintah, pejabat dan pergantian nomenklatur. Namun jawaban Mendikbud tersebut cukup menggembirakan walau juga mendebarkan. “Sebab tanggal 7 November kan sebentar lagi,” tambahnya.
Menurut Suparmin, tanggapan positif pemerintah telah ditunjukkan selama tahun 2016, dua kali Senawangi dan Pepadi diajak rapat di Sekretariat Negara bersama Kemendikbud dan Kementerian Hukum dan HAM.
Sementara komunitas masyarakat pecinta wayang dan para pelaku pewayangan Indonesia di Jakarta, Bekasi, Semarang dan Surakarta menyambut usulan tersebut dengan antusias.
Sumardi Dalang Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang, Kamis (2/11), mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PEPADI Pusat Ki Kondang Sutrisno di Bekasi.
“Menyambut Hari Wayang yang diusulkan 7 November, masyarakat wayang di Jakarta, Bekasi, Semarang dan Solo bikin gebrakan,” kata Sumardi yang dibenarkan Kondang Sutrisno.
Di Bekasi ada Gebyar Wayang 2017 dengan agenda pergelaran wayang kulit semalam suntuk di Alun-alun Marakash Square, Bekasi Utara tanggal 7 sampai dengan 11 November.
Hari pertama pergelaran oleh dalang Ki Cahyo Kuntadi SSn dengan cerita Sang Rahwana, sampai lima hari dan terakhir Parade Dalang. Semua itu diselenggarakan PEPADI Pusat dan Yayasan Putro Pandowo.
“Bahkan di Solo, ISI (Institut Seni Indonesia) membuat acara Hari Wayang Dunia tanggal 7 sampai 9 November di kampusnya,” ujar Ketua PEPADI DKI Jakarta H Darudjimat, Rabu (1/11), yang baru pulang saja dari Jawa Tengah.
Untuk daerah lain, ia menganjurkan untuk menghubungi Ketua Umum PEPADI Kondang Sutrisno. Namun ISI Surakarta pada pengumumannya di internet menjelaskan pihaknya menyusun sederet pergelaran wayang yang digelar di 3 tempat dalam kampusnya 7-9 November 2017.
Di antaranya akan menampillan Ki Dalang Ki Manteb Sudharsono, Ki Go Kim Yang alias Ki Mangun Yuwono SSn. Kemudian pada 10 November 2017 dinihari Ki Sudjiwo Tedjo akan berorasi budaya. Dilanjutkan pergelaran Wayang Santri oleh dalang Ki Enthus Susmono, yang kini menjabat Bupati Tegal.
Berita: Pri| Foto: Istimewa/Pri