Sambut Tahun 2018, Pemprov DKI Konservasi Patung Penghias Kota
Jakarta |
Menyambut tahun baru 2018 terutama berkaitan rencana diselenggarakannya Asian Games XVIII pada 18 Agustus -2 September 2018 di Jakarta dan Palembang, Pemerintah DKI Jakarta mulai membersihkan dan memoles patung patung penghias kota.
Patung Diponegoro di depan Gedung Bappenas sudah selesai dikonservasi oleh Pusat Konservasi Cagar Budaya (PKCB) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Sekarang ganti patung Muhammad Husni Thamrin di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Hal itu disampaikan Dra Rucky Nellyta, Kepala Pusat Konservasi Cagar Budaya (PKCB) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Jumat (24/11) di kantornya, di Kota Tua Jakarta.
Didampingi Kepala Satuan Pelaksana Preservasi dan Restorasi PKCB Daniel Tangibali, Nellyta mengatakan konservasi patung patung perunggu itu dilakukan secara in situ. “Tenaga ahli konservasi kami yang datang ke lokasi di sana. Setelah patung Pangeran Diponegoro di Menteng selesai, sekarang pekerjaan beralih mengkonservasi patung MH Thamrin yang di Jalan Medan Merdeka Selatan,” kata Nellyta.
Hal itu dibenarkan Daniel yang menambahkan dua orang konservator, masing-masing Hubertus Sadirin dan Andia yang dibantu 5 orang tenaga saat sedang mengerjakan konservasi patung yang tingginya 7 meter berikut pedestral (tatakan) setinggi 2,5 meter.
Daniel menambahkan, meskipun patung tersebut relatif baru yaitu diresmikan Juni 2012, permukaan patung cukup kotor. Maklum lalu lintas kendaraan bermotor di jalan protokol itu cukup tinggi frekuensinya.
Andia sebagai tenaga ahli konservasi ketika didatangi di lokasi patung MH Thamrin , di Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11) membenarkan pernyataan Daniel. “Kami di sini sudah seminggu. Begitu selesai konservasi Patung Diponegoro di depan Bappenas, peralatannya dibawa kemari malam malam,” ujarnya.
Pekerjaan seminggu di patung pahlawan nasional itu sudah termasuk memasang steger atau perancah dan jaring pengaman. Namun pembersihan permukaan patung perunggu setinggi 4,5 meter tersebut sudah selesai, bahkan sudah diberi coating, lapisan pelindung pertama.
Sedang pekerjaan konservasi Patung Diponegoro di depan Bappenas memakan waktu hampir 2 minggu. “Ekor kudanya patah dan harus dilas lebih dulu,” tuturnya.
Dijelaskan oleh Andia, bahwa terdapat 2 Patung Diponegoro. “Yang satu lagi di Taman Monas, sudah dikonservasi tahun lalu,” kata Andia.
Menurut catatan, patung Diponegoro di Monas merupakan hadiah dari Pemerintah Italia saat awal pembangunan Monas tahun 1960 an. Sedangkan Patung Diponegoro di Taman Diponegoro depan Gedung Bappenas diresmikan Gubernur DKI Jakarta 6 Desember 2005. Patung ini sumbangan Ir Ciputra yang pernah mengepalai PT Pembangunan Jaya, BUMD milik Pemprov DKI.
Nellyta menjelaskan, tahun lalu ada beberapa patung penghias kota yang sudah dikonservasi UP Pusat Konservasi Cagar Budaya Disparbud DKI Jakarta. Diantaranya Patung Peringatan Peristiwa Apel Kebulatan Tekad Rakyat Indonesia di Lapangan Ikada 19 September 1945 yang berada di Lapangan Monas Selatan, dan dua monumen perjuangan di dekat Stasiun Senen.
Menurut Nellyta, pihaknya juga sedang mengkonservasi lukisan tua milik Kementerian Luar Negeri di Pejambon Jakarta Pusat. “Saat ini sedang dikerjakan di laboratorium PKCB,” terangnya.
Tenaga konservator Cahayani ketika ditemui di lab sedang menusir lukisan tersebut. Lukisan cat minyak di kanvas ukuran 3 x 2,05 meter itu karya S Sudjojono tahun 1966 yang menggambarkan dua gerilyawan Indonesia di depan bangunan kuno di atas bukit.
“Sudah divacum cleaner. Ternyata lukisan itu terkena air di tiga titik. Sepertinya tempat lukisan itu di sana bocor atapnya,” kata Cahayani. Untuk memperbaiki lukisan itu tidak mudah. Untuk menyamakan warna harus dilakukan gradasi dan untuk jenis catnya perlu uji laboratorium.
Berita: Pri | Foto: Istimewa/Pri