Sambut Asian Games, Listrik GBK Dipastikan Lancar dan Handal
Jakarta |
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memastikan kesiapan pasokan listrik PT PLN (Persero) selama penyelenggaraan Asian Games 2018 berlangsung.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) M Ikhsan Asa’ad menjelaskan, bahwa pasokan listrik untuk Asian Games 2018 dipastikan berjalan dengan lancar dan handal.
“Untuk Asian Games 2018, perkuatan jaringan distribusi sudah diselesaikan oleh PLN Disjaya,” ujar M Ikhsan Asa’ad saat melakukan peninjauan pasokan listrik di Area Pengatur Distribusi (APD) Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/6).
Dijelaskan oleh M Ikhsan, dengan kurang lebih 31 venue yang berpusat di Gelora Bung Karno (GBK) dan Wisma Atlet, setiap venue yang ada sudah di-backup pasokan listriknya minimal dari 2 subsistem.
Ikhsan mengungkapkan khusus untuk GBK listrik akan dipasok dari 5 subsistem. “Bahkan untuk GBK sendiri, listriknya dipasok dari lima subsistem, jadi sangat handal sekali,” tambah M Ikhsan saat mendampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Agoes Triboesono.
Pasokan listrik utama kawasan GBK berasal dari 3 subsistem, yakni subsistem Muara Karang, Bekasi-Priok, dan Kembangan.
Sementara 2 subsistem lainnya ditambahkan dari subsistem lain di Jakarta untuk memperkuat pasokan di GBK.
Sebagai langkah antisipasi, PLN Disjaya juga telah mempersiapkan backup suplai pasokan listrik dengan pemasangan UPS dan genset.
PLN Disjaya menyediakan 51 buah UPS dengan kapasitas total 6.290 kVA dengan berbagai kapasitas yang lokasi penempatannya tersebar di beberapa venue pertandingan.
“Jadi GBK akan dipasok atau di-back up dengan UPS kapasitas 4 x 500 kVA untuk lampu-lampu arena. Sehingga kalaupun terjadi gangguan itu tidak akan terjadi masalah di sana. Kami khawatir terjadi kedip dan itu bisa lampu arenanya padam,” terangnya.
Untuk genset, sambung Ikhsan, PLN juga merpersiapkan 22 genset dengan kapasitas total 24.800 kVA. Genset ini nantinya akan dipasang di GBK dan juga di venue-venue yang sebeumnya tidak dilengkapi dengan genset.
Selain venue pertandingan, PLN Disjaya juga akan menjaga pasokan listrik di hotel-hotel tempat atlet menginap dan juga rumah sakit.
“Total, ada 22 hotel official dan 15 rumah sakit rujukan yang sudah diidentifikasi dan diawasi pasokan listriknya,” ungkapnya.
Terkait konsumsi listrik, Ikhsan memprediksi bahwa selama Asian Games 2018 berlangsung akan terjadi kenaikan konsumsi listrik di wilayah DKI Jakarta sebesar 10% atau naik sekitar 500 MW.
“Beban puncak Jakarta nanti akan sekitar 5.500 MW, dimana sejauh ini (beban puncak DKI Jakarta) adalah 5.000 MW. Sekitar 500 MW naiknya,” pungkasnya.
PLN Disjaya memastikan bahwa cadangan pasokan listrik masih sangat cukup untuk kenaikan beban puncak selama berlangsungnya Asian Games 2018 di wilayah DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui, pasokan listrik di DKI Jakarta berasal dari sistem Jawa-Bali. Dan di sistem Jawa-Bali itu sendiri ada cadangan sebesar 8.000 MW atau 32% dari total pasokan listrik di sistem Jawa-Bali.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa