Ruang Ekspresi Budaya Depok: Dari Rampak Sekar Menuju Indonesia Emas

Depok – Suara tembang dan langkah rampak para peserta menggema di atrium Pesona Square Kota Depok, Jawa Barat.

Di tengah semangat itu, Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah hadir dengan pesan yang hangat, yakni budaya bukan sekadar pertunjukan, melainkan napas kehidupan masyarakat yang harus dijaga bersama.

Dalam kegiatan Pasanggiri Rampak Sekar Piala Wali Kota Depok pada Selasa (28/10/25), Chandra menegaskan bahwa keberagaman budaya di Kota Depok adalah kekuatan yang harus terus dipupuk dan difasilitasi.

“Depok adalah kota yang kaya akan keberagaman. Melalui kegiatan seperti ini, kita memperkuat karakter daerah, memperkaya peradaban, dan menjaga harmoni sosial,” tuturnya.

Bagi Pemkot Depok, seni dan budaya bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan fondasi pembentuk karakter dan jati diri daerah.

Melalui ruang-ruang ekspresi budaya yang inklusif, pemerintah berupaya menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya sendiri serta memperkuat nilai kebersamaan.

“Pemerintah terus berkomitmen menciptakan ruang ekspresi budaya yang berkelanjutan, berkolaborasi dengan komunitas seni dan lembaga kebudayaan untuk melestarikan tradisi,” jelas Chandra.

Ia menambahkan, seni dan budaya memiliki kekuatan besar dalam membangun karakter bangsa menjadi jembatan antara kreativitas dan nilai-nilai sosial.

“Dengan berkesenian, masyarakat belajar tanggung jawab, gotong royong, dan solidaritas,” ujar Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah.

Langkah ini juga menjadi bagian dari visi Depok Maju, Berbudaya, dan Sejahtera, sejalan dengan arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.

Bagi Chandra, sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam bidang kebudayaan akan menjadi kekuatan moral dan spiritual dalam membangun bangsa yang beradab.

“Kolaborasi ini adalah bekal penting untuk menjadikan Depok bagian dari perjalanan menuju Indonesia Emas, bangsa yang tangguh, berdaya saing, dan teguh pada nilai-nilai luhur budaya,” pungkasnya dengan optimistis.