PKCB Banyak Selamatkan Monumen Perjuangan
Jakarta |
Pusat Konservasi Cagar Budaya (PKCB) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta telah menyelamatkan banyak monumen perjuangan bangsa Indonesia yang berada di taman taman Ibu Kota Jakarta.
Penyelamatan dari korosi dan kerusakan lainnya itu dilakukan dengan konservasi secara insitu dalam waktu dua bulan tahun 2016 yang lalu. Sedang tahun 2017 ini telah mengkonservasi puluhan koleksi tua museum dan instansi lainnya di PKCB.
Demikian Kepala UPT Pusat Konservasi Cagar Budaya Disparbud DKI Jakarta Dra Rucky Nellyta mengungkapkan di kantornya kepada media, Rabu (20/9).
“Diantaranya yang dikonservasi tahun lalu adalah Monumen IKADA, Patung RA Kartini dan Patung Pangeran Dipomegoro yang berada di lingkungan Monas,” kata Nellyta.
Monumen IKADA itu untuk memperingati rapat raksasa kebulatan tekad pemuda pemudi Indonesia di Lapangan IKADA pada 19 September 1945, dalam mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan Soekarno – Hatta pada 17 Agustus 1945.
Monumen itu menurut mantan Kepala Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta Drs H Dirman Surachmat, dibangun dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta R Suprapto pada 19 September 1987 dan diresmikan Gunernur Wiyogo Atmodarminto pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1988.
Sementara patung Diponegoro di utara Monas yang dikonservasi terbuat dari perunggu tahun 1965 sebagai hadiah dari Pemerintah Italia.
Bahkan tahun lalu telah mengkonservasi Monumen Perjuangan Rakyat Senen dan Monumen Hari Kesetiakawanan Nasional juga di dekat Stasiun Pasar Senen.
Didampingi Kepala Satlak Preservasi dan Restorasi PKCB Daniel Tangibali dan konservator Cahayani lebih lanjut Rucky Nellyta mengakui pekerjaan konservasi monumen di Senen cukup sulit. “Soalnya tiap hari ramai orang berlalu-lalang. Maklum dekat terminal, stasiun dan pasar,” tambah Daniel dan Cahayani.
Sedangkan yang sudah dikonservasi di PKCB tahun 2017 ini antara lain 20 gong dan kenong dari perunggu milik Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, 40 patung dan prasasti dari marmer maupun batu andesit milik Museum Prasasti, belasan mebel kuno koleksi Museum Sejarah Jakarta dan 20 potong kain batik dan kain songket berumur seratusan tahun lebih milik Museum Tekstil.
Puluhan wayang kulit juga dikonservasi di laboratorium PKCB di Kota Tua. “Kami juga diminta mengkonservasi lukisan besar milik satu kementerian di Jakarta,” kata Nellyta, arkeolog alumnus UGM Yogyakarta ini.
PKCB Disparbud DKI Jakarta sekitar 7 tahun silam berhasil memperbaiki dan sekaligus mengkonservasi lukisan dari kain kanvas berukuran 3 x 10 meter karya S Sudjojono tahun 1974.
Lukisan suasana perang di Batavia antara tentara VOC dipimpin JP Coen melawan tentara Mataram dipimpin Sultan Agung tahun 1629 itu koleksi Museum Sejarah Jakarta.
Berita: Pri | Foto: Istimewa