Olimpiade Sains Nasional Tahun 2019 Serentak Resmi Dibuka
Jakarta |
Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2019 jenjang pendidikan SD dan SMP yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta, dan Sekolah Menengah Atas di Kota Manado, Sulawesi Utara, serentak dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, Senin (1/7).
Penyelenggaraan OSN tahun ini berlangsung pada tanggal 30 Juni sampai dengan 6 Juli 2019, mengangkat tema “Mencintai Sains, Mengukir Masa Depan” dengan pembukaan yang dipusatkan di Grand Kawanua International City, Kota Manado.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi DI Yogyakarta yang berkenan menjadi tuan rumah pelaksanaan OSN tahun 2019,” tutur Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, pada pembukaan acara tersebut.
Didik berharap, para peserta OSN menjadikan ajang ini tidak hanya tempat untuk berlomba, tetapi juga sebagai wadah bersilaturahmi antar sesama anak bangsa.
“Hari ini berkumpul para putra dan putri daerah terbaik, mari kita jalin komunikasi yang baik antar peserta. Berbagi ide dan informasi dapat menguntungkan satu sama lainnya, karena pada dasarnya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi semakin banyak yang didapatkan dan diberikan satu sama lain, maka pengetahuan kita akan semakin bertambah,” ucapnya.
Didik menambahkan, melalui ajang olimpiade ini juga dapat menjadi pemetaan mutu pendidikan di tanah air. “Peraih prestasi jangan hanya di daerah tertentu saja, tetapi prestasi juga harus diraih seluruh daerah di Indonesia. Pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia, semua harus sama,” ujarnya.
Ia berharap para siswa peserta OSN dapat mengoptimalkan daya juang, kerja keras, dan kemandirian, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama peserta. “Dengan itu, dapat membangun kepribadian dan karakter putra dan putri Indonesia yang hebat, dan diharapkan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan,” kata Didik berpesan.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemendikbud yang telah memilih daerahnya sebagai tuan rumah pelaksanaan OSN tahun 2019.
Gubernur Olly mengemukakan bahwa daerahnya pada tahun 2010 juga pernah menjadi tuan rumah OSN, dan beberapa ajang lainnya yang dilaksanakan oleh Kemendikbud. “Ini menjadi berkat bagi Provinsi Sulawesi Utara, sehingga banyak yang datang dan mengenal Sulawesi Utara,” ucapnya.
Senada dengan Didik, Olly pun berharap para peserta OSN dapat memanfaatkan ajang ini untuk menjalin persahabatan dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan cinta tanah air, dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan negara melalui sains.
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Poppy Dewi Puspitawati, dari tempat penyelenggaraan OSN jenjang SD dan SMP, di DI Yogyakarta, menyampaikan apresiasi dan selamat kepada para peserta OSN yang berhasil masuk perlombaan pada tingkat nasional.
Ia mengatakan, peserta OSN tingkat nasional adalah siswa yang telah lolos seleksi untuk setiap tingkatan, mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi.
“Adik-adik yang hadir di sini merupakan yang unggul di daerah masing-masing. Jadikan ajang ini selain untuk berlomba, juga sebagai ajang untuk saling bertukar pikiran dan menjalin persahabatan antara satu daerah dengan daerah lainnya,” pesan Poppy.
Ditambahkan oleh Poppy, bahwa pelaksanaan OSN jenjang SMP tahun ini terlihat berbeda. Para peserta diminta untuk menuliskan pengalamannya mulai dari proses seleksi hingga sampai pada tingkat nasional.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung gerakan literasi sekolah. Karya-karya tulisan tersebut akan dibukukan, sehingga dapat menginspirasi siswa lainnya,” terangnya.
Sedangkan dari pelaksanaan OSN Jenjang SD, Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Khamim menerangkan, pelaksanaan OSN diselenggarakan sebagai upaya komprehensif dalam menumbuhkembangkan budaya belajar, berprestasi, kreatif, sportif, dan pendidikan karakter.
“Tema OSN tahun ini mengisyaratkan bagi kita semua bagaimana mendorong peserta didik untuk mampu memiliki generasi yang berkompetensi di masa yang akan datang,” jelasn Khamim.
Penyelenggaraan OSN jenjang SMA mempertandingkan sembilan bidang sains, yaitu Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Bidang Geografi.
Untuk bidang Matematikan diikuti 77 peserta, Fisika 79 peserta, Kimia 74 peserta, Komputer/Informatika 75 peserta, Biologi 77 peserta, Astronomi 72 peserta, Ekonomi 77 peserta, Kebumian 77 peserta dan Geografi 77 peserta.
Lokasi perlombaan jenjang SMA yang berlangsung di Manado, diselenggarakan dibeberapa tempat, yaitu Manado Independent School (bidang Matematika dan Astronomi), SMAN 9 (bidang Fisika), SMAN 1 (bidang Kimia), SMA Katolik Rex Mundi (bidang Informatika), SMA Kristen Eben Haezar (bidang Biologi), SMKN 2 (bidang Ekonomi), SMA St. Nikolaus Lokon Tomohon (bidang Kebumian), dan SMKN 1 (bidang Geografi).
Untuk jenjang pendidikan SMP yang berlangsung di Yogyakarta, pelaksanaan OSN dilaksanakan di Hotel Alana Yogyakarta dengan jumlah peserta sebanyak 476 orang, terdiri dari 408 siswa dan 68 orang pendamping.
Lokasi pelaksanaan tes untuk mata pelajaran IPA dan IPS bertempat di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan untuk mata pelajaran Matematika dilaksanakan di SMP 8 Yogyakarta.
Sedangkan untuk jenjang pendidikan SD yang juga berlangsung di Yogyakarta, dari 272 peserta yang hadir, terdapat 42 peserta atau 15,5 persen berasal dari daerah 3T(terluar, tertinggal, terbelakang). Salah satunya Arthur Tawoka Teurupun, siswa SD Negeri 1 Fakfak, Papua Barat. Walaupun berasal dari daerah yang memiliki keterbatasan akses, ia bisa kembali mengikuti OSN tahun 2019.
Berdasarkan wilayah, OSN tingkat SD tahun 2019 diikuti oleh 171 kabupaten dan kota dengan 33 kabupaten berasal dari daerah 3T atau 19,3% dari keseluruhan kabupaten kota yang mengikuti OSN tahun 2019.
Para peraih juara pada ajang OSN tahun 2019 akan mendapatkan hadiah dalam bentuk tabungan dan piagam, serta penghargaan berupa medali/piala. Kepada juara umum yakni provinsi yang memperoleh jumlah emas terbanyak, akan diberikan piala bergilir, yang akan diserahkan saat acara penutupan.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa/BKLM Kemendikbud