Meski Fokus KTT G20, Polri Tetap Siagakan Personel di Luar Bali
Denpasar |
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tetap siagakan personel untuk mengamankan wilayah di luar Bali. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya gangguan menjelang perhelatan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 15-16 November 2022.
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono menjelaskan, pengamanan puncak KTT G20 tidak saja menyasar venue-venue utama yang digunakan oleh para delegasi negara anggota G20. Tetapi juga melakukan pengamanan terhadap seluruh daerah di Indonesia melalui operasi terpusat.
“Untuk keamanan di luar Bali sendiri tetap dilakukan. Ini kan operasi terpusat ya. Operasi terpusat itu, tidak hanya di Bali saja,” kata Eddy usai meninjau kesiapan Command Center di Polda Bali, Jumat (4/11).
“Ada di Jawa Timur, NTB bahkan saya bersama Asops telah menyampaikan kepada Polda-Polda yang lain untuk mengantisipasi karena ada potensi kerawanan yang datang ke Bali ini,” sambungnya.
Selain mengerahkan 9.700 personel gabungan dari Polda Bali, Polda Nusa Tenggara Barat, Polda Jawa Timur, dan bawah kendali operasi (BKO) Mabes Polri untuk pengamanan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Disamping itu, tambah Eddy, Polri juga memastikan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia aman dari gangguan dengan menyiagakan personel yang ada.
Pengamanan di luar wilayah Bali tersebut, kata dia, mayoritas dilakukan di daerah yang rawan konflik dengan langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan Polri.
“Kita sudah siapkan langkah antisipasi dan kita sudah konsolidasikan untuk menghadapinya. Misalnya jika ada unjuk rasa di Jakarta kita sudah siapkan,” tuturnya.
Dikatakan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dalam melakukan pengamanan ajang bertaraf internasional KTT G20. ”Polri tetap bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait seperti TNI dan Pecalang dalam konteks Bali,” imbuhnya.
KTT G20 atau G20 Bali Summit pada 15-16 November 2022 sendiri merupakan puncak dari rangkaian kegiatan 20 pemimpin negara terbesar di dunia yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa, serta perwakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB).
Berita: Ist./Red/Gate 13 | Foto: Ist.