Menpar Arief Yahya: Sumbar Harus Siap Majukan Pariwisata
Padang |
Sumatera Barat (Sumbar) punya potensi alam dan budaya yang berlimpah. Sumbar harus siap dengan komitmen untuk memajukan pariwisata dalam upaya mensejahterakan masyarakat
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat mengisi Seminar Nasional bertema ‘Menata Potensi Wisata dan Dukungan Infrastruktur Menuju Industri Pariwisata yang Modern’ di Hotel Grand Inna, Padang, Rabu (7/2).
Dalam seminar yang meupakan rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 tersebut, Menpar Arief Yahya menyatakan pariwisata Indonesia saat ini sedang melejit di mata dunia.
“Sumbar pun bisa menjadi penghasil devisa yang bersumber dari pariwisata terbesar dan terbaik karena Indonesia pun sudah menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN,” ujarnya,
Menurut menpar, untuk mempercepat pariwisata di Sumbar akan dibangun kawasan khusus di Mandeh dan Mentawai yang nantinya akan menjadi destinasi wisata unggulan.
“Sumbar pun pun bisa menjadi penghasil devisa yang bersumber dari pariwisata terbesar dan terbaik,” kata Menpar Arief Yahya.
Sebelumnya, dilakukan penandatangan Komitmen Sumatera Barat untuk Memajukan Sektor Pariwisata. Terdapat 12 poin sebagai penegasan kesungguhan Sumbar dalam memajukan sektor pariwisata.
Selain Menpar Arief Yahya, penandatangan komitmen tersebut juga dilakukan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuliono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan para jajaran pemerintahan di wilayah Sumbar, serta Margiono Ketua PWI sekaligus sebagai Ketua HPN 2018.
Pariwisa Sumbar tahun lalu dikunjungi sebanyak 56. 313 wisatawan mancanegara (wisman) dan 7,7 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Sedangkan tahun 2018 ini mentargetkan kedatangan 75.000 wisman dan 8 juta pergerakan wisnus.
Diperkirakan pada 2019 mendatang, jumlah kunjungan wisman akan meningkat menjadi 100 ribu, dan wisnus bakal naik menjadi 8,5 juta.
Berita: Pri | Foto: Istimewa
