Pendidikan

INOVASI akan Teliti Permasalahan Pendidikan di Sumba

Sumba-NTT |
Permasalahan pendidikan di Indonesia cukup kompleks, sehingga dinyatakan mengalami gawat darurat pendidikan.

Hal itu pernah dipaparkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan pada tahun 2014 silam.

Dalam rilis yang terima redaksi, Communication Officer Program Innovation for Indonesia’s School Children Australia-Indonesia Partneship (INOVASI) Mustadjib menyebutkan, hasil penelitian internasional, seperti PISA 2012, UNESCO 2012, The Learning Curve dan lainnya, menyatakan mutu pendidikan Indonesia tergolong rendah bila dibandingkan  negara-negara lain.

Gerson Naru, salah seorang Fasilitator Daerah program pendidikan INOVASI untuk daerah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengatakan akan mengobservasi permasalahan pendidikan, khususnya pembelajaran di kelas, yang merupakan bagian dari  proses  pemecahan masalah dengan pendekatan PDIA (Problem Driven Iterative Adaptation).

Menurutnya, sebuah pendekatan untuk menemukan solusi yang relevan dengan konteks permasalahan lokal, melalui proses iterasi atau kaji ulang dan adaptasi.

“Persoalan rendahnya mutu pendidikan ini harus dicari akar masalahnya secara lokal dan harus segera dipecahkan berdasarkan prioritas,” kata Gerson di NTT, Rabu (13/12).

Praktik latihan tahap eksplorasi ini, sambung Gerson, dilakukan dengan observasi proses pembelajaran di kelas, mengamati guru saat mengajar, dan akhirnya wawancara mengurai masalah-masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran.

“Praktik hari ini dilakukan, supaya kita lebih terlatih mengeksplorasi dan meneliti masalah, sebelum pada akhirnya benar-benar melakukan observasi di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Fasilitator Kabupaten Sumba Timur Maria Yosefa Ami Primawardani mengakui, selama praktik eksplorasi, banyak masalah ditemukan di sekolah.

“Selama pengamatan di kelas, kita temui beberapa masalah, misalnya, guru kurang menguasai materi pembelajaran,” kata Maria. Menurutnya, dengan wawancara yang  dilakukan, akan terjawab mengapa guru kurang menguasai materi.

Hironamus Sugi, Provincial Manager INOVASI untuk Sumba, berharap sekolah-sekolah yang akan dieksplorasi masalah pembelajarnnya, memberikan data apa adanya.

Tahap eksplorasi ini, sebut  Hironamus, merupakan tahap untuk mencari masalah yang akan kita pecahkan bersama. Jadi bukan untuk menilai mutu pembelajaran di sekolah tersebut.

“Fakta-fakta yang benar dan disampaikan dengan jujur akan memudahkan kita bersama-sama mencarikan solusi yang tepat,” pungkasnya.

Berita: Mh | Foto: Istimewa/Dok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.