Luar Negeri

Gubernur Bali: Pertemuan R20 Jadi Spirit Kehidupan Harmoni Terhadap Alam, Kedamaian dan Kemanusiaan

Denpasar |
Gubernur Bali Wayan Koster mendapatkan kehormatan atas kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rabithah ‘Alam Islami atau Liga Muslim Dunia Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa di Jayasabha, di Denpasar, Bali, Minggu (30/10).

Pada kesempatan itu Sekjen Rabithah ‘Alam Islami Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa menyampaikan terimakasih dan bahagia bisa bertemu Gubernur Bali Wayan Koster.

“Saya sangat kagum dengan Bali, keindahan Bali juga tercermin dalam keindahan ornamen seni ukir di Jayasabha yang sangat indah. Saya juga sangat bahagia diterima di kediaman Jayasabha. Saya merasakan suasana yang sangat damai bertemu dengan Gubernur Bali. Saya sudah mengunjungi berbagai tempat di dunia, tapi tidak menemukan rasa kedamaian seperti di Bali,” ujarnya.

Yang Mulia Syeikh juga menyampaikan telah mengikuti perkembangan mengenai Bali dan kemajuan pembangunan Bali yang dipimpin oleh Gubernur Bali Wayan Koster serta memberi apresiasi atas kebijakan dan pencapaian pembangunan di Bali di bawah kepemimpinan Gubernur kelahiran Buleleng tersebut.

Kedamaian di Bali, sambung Syeikh Muhammad, sepertinya muncul dari kedamaian yang bersumber dari Gubernur Bali. Oleh karena itu, dirinya sangat mendukung kebijakan pembangunan Bali dan mendoakan Gubernur Bali Wayan Koster agar sukses memimpin Bali ke depan.

“Saya memiliki jaringan luas, tidak saja dengan tokoh-tokoh, pemimpin Islam di dunia, tetapi juga memiliki jaringan dengan pemimpin semua umat beragama di dunia. Saya akan mengajak komunikasi untuk melihat keindahan dan kedamaian Bali, ke-depan, menjadikan Bali sebagai suatu model untuk menyatukan masyarakat dunia,” tuturnya.

Gubernur Bali Wayan Koster memberikan cinderamata berupa kain tenun tradisional Endek Bali kepada Sekjen Rabithah ‘Alam Islami Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa. (Foto: Ist.)

Sekjen Liga Muslim Dunia itu juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Pertemuan Religion 20 (R20) yaitu pertemuan pemimpin dan tokoh agama negara-negara R20 yang akan berlangsung di Bali pada tanggal 2 sampai dengan 3 November 2022.

Ia meminta Gubernur Bali Wayan Koster agar bisa hadir memberikan sambutan pada acara gala dinner pada 2 November 2022 nantinya.

Dikatakan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa, pertemuan R20 ini sangat luar biasa, karena dihadiri oleh pemimpin dan tokoh agama Islam di dunia serta pemimpin dan tokoh agama lainnya.

“Ini momentum sangat luar biasa dan bahagia, karena bisa dilaksanakan di Bali. Pertemuan R20 akan menginspirasi semua umat beragama di dunia, tidak saja pertemuan yang bersifat formalistik, normatif, tetapi agar hasil pertemuan ini bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata bagi masyarakat dunia,” pungkasnya.

Sementara di kesempatan yang sama Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Yang Mulia Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa di Bali. Menurutnya ini merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan pertama kali bisa bertemu dengan Sekjen Liga Muslim Dunia tersebut.

“Sebelumnya Saya sudah menerima audiensi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), tanggal 28 Oktober 2022 di Grand Hyatt Bali yang didampingi oleh Kapolda Bali,” ungkap Wayan Koster.

Dikatakan oleh Gubernur Bali, dirinya sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif pertemuan R20 dalam rangka Pertemuan Presidensi G20. Ini merupakan pertemuan yang sangat penting, yang memiliki dimensi spiritual keagamaan, karena pemimpin umat beragama se dunia bisa berkumpul di Bali.

“Hal ini sangat relevan dengan materi Presidensi G20 yang akan membahas 3 tema, yaitu: pertama, arsitektur kesehatan global; kedua, percepatan teknologi digital; dan ketiga, transisi energi bersih,” jelas Koster.

Materi Pertemuan Presidensi G20 ini, lanjut Koster, terkait dengan kebijakan secara Sakala yang akan menjadi kesepakatan negara-negara G20. Negara-negara yang tergabung dalam G20, menguasai 85 persen kekuatan ekonomi dunia, yang dampaknya sangat besar dan berpengaruh terhadap negara-negara di dunia.

“Oleh karena itu, Pertemuan R20 yang membahas kerukunan, toleransi, persatuan dan kesatuan, kedamaian dan kemanusiaan memiliki makna dan pesan kuat secara Niskala. Pembangunan itu, hendaknya tidak hanya dimaknai membangun kehidupan aspek duniawi saja, tetapi juga membangun kehidupan spiritual dan kerohanian masyarakat dunia,” terang Gubernur Bali.

Dirinya pun menggarisbawahi, bahwa kalau Pertemuan Presidensi G20 membahas materi yang terkait dengan kepentingan dan kebutuhan yang bersifat duniawi, maka Pertemuan R20 membahas materi yang bersifat spiritual dan kerohanian. Sehingga pembangunan kehidupan masyarakat dunia menjadi lengkap secara Niskala–Sakala.

Foto: Istimewa

“Saya mengharapkan Pertemuan R20 ini akan menjadi momentum mengarahkan Tatanan Dunia Era Baru, pasca Pandemi COVID-19. Menurut kearifan lokal Bali, munculnya Gering Agung Pandemi COVID-19 yang melanda hampir semua negara di dunia, selama lebih dari 2 tahun, merupakan siklus alam, akan hadirnya suatu zaman baru dengan membawa perubahan besar yang berisi spirit baru, pengalaman baru, pengetahuan baru, wawasan baru, dan peluang baru sebagai Tatanan Kehidupan Era Baru menuju Peradaban Dunia Era Baru,” papar Wayan Koster.

Ditegaskannya, tatanan kehidupan dunia era baru, ditandai dengan kehidupan yang harmoni terhadap alam; menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, persaudaraan, keadilan, dan rasa kebersamaan dalam pergaulan masyarakat dunia.

Kedepannya Gubernur asal Desa Sembiran Buleleng itu sangat mengharapkan Pertemuan R20 di Bali akan memancarkan spirit kehidupan harmoni terhadap alam, kedamaian, dan kemanusiaan untuk masyarakat dunia. Harmony, Peace, and Humanity from Bali to The World, inilahpersembahan spirit mulia dan luhur dari Bali-Indonesia untuk Dunia.

Oleh karena itu, Wayan Koster juga berharap spirit kehidupan yang harmoni terhadap alam, kedamaian, serta nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, kerukunan, persatuan-kesatuan hendaknya dirumuskan dalam pertemuan R20 agar menjadi suatu arah menuju tatanan dunia era baru, spirit muncul dari Bali-Indonesia untuk masyarakat dunia.

“Sehingga, kedepan kehidupan masyarakat dunia menjadi harmoni terhadap alam, penuh kedamaian, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan mengedepankan toleransi, kerukunan, persatuan-kesatuan, yang menjadi ekosistem dalam berbagai bidang kehidupan,” ucapnya.

Gubernur Bali Wayan Koster meyakini bahwa spirit ini menjadi kebutuhan mendesak masyarakat dunia, mengingat saat ini muncul berbagai ketegangan antar negara akibat kepentingan politik, ekonomi, dan sumber daya kehidupan negara di dunia. Selain itu ia juga menyampaikan akan menghadiri acara pembukaan pertemuan R20.

Menanggapi penyampaian Gubernur Bali Wayan Koster tersebut, Sekjen Rabithah ‘Alam Islami atau Liga Muslim Dunia Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa menyatakan sangat setuju dan sangat senang dengan pemikiran Gubernur Bali.

Dirinya pun berharap semoga dapat diwujudkan dalam Pertemuan R20, serta menyatakan pertemuan dengan Gubernur Bali Wayan Koster tidak akan pernah terlupakan.

Mengakhiri pertemuan, Mulia Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa memberikan ikon pohon Kurma kepada Gubernur Bali dan Gubernur Bali memberikan balasan berupa kain tenun tradisional Endek Bali.

Berita: Gate 13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.