Komunitas

BSSN Buka Jalan Menuju Masa Depan Digital yang Aman dengan Kolaborasi

Jakarta |
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selalu berupaya untuk memperkuat kapasitas keamanan siber akademisi dan lembaga pelatihan teknis keamanan siber di Indonesia melalui kolaborasi.

Hal ini sejalan dengan tujuan dalam mewujudkan ruang siber yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab sebagaimana tertuang dalam Strategi Keamanan Siber Nasional Indonesia yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber.

Kolaborasi yang sedang dilaksanakan kali ini adalah Indonesia Academic Forum for Cyber Security yang diselenggarakan sebagai implementasi kerja sama antara United States Agency for International Development (USAID), Korea International Cooperation Agency (KOICA), Kedutaan Besar Inggris, dan Politeknik Siber dan Sandi Negara BSSN.

Kegiatan Academic Forum for Cyber Security yang akan diselenggarakan selama tiga hari itu dibuka oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian di Sheraton Grand Gandaria City, Jakarta pada Senin (11/9/2023).

Forum ini juga merupakan katalis yang diharapkan mampu mendorong ekosistem kerja sama dengan negara-negara yang mendukung dan memiliki inisiatif serupa.

Tampak hadir Kepala BSSN Hinsa Siburian, Mission Director USAID Indonesia Jeffery P Cohen, Country Director KOICA Jeong Yun-Gil, Kepala Digital Ekonomi Kedutaan Besar Inggris Jakarta Samuel Hayes, Project Director Digital Asia Accelerator DAI David Stanley, Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara R Tjahjo Khurniawan, pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama BSSN, pembicara, dan peserta forum.

Kepala BSSN Hinsa Siburian pada forum tersebut menyampaikan dalam sambutannya bahwa sebagai upaya mengantisipasi ancaman di ruang siber, maka peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan kualitas terhadap aspek SDM, proses atau tata kelola, dan teknologi keamanan siber menjadi prioritas yang harus terus dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

“Kegagalan dalam mengantisipasi ancaman ini akan membahayakan potensi ekonomi digital Indonesia yang pada tahun 2030 diproyeksikan mencapai nilai Rp4.531 triliun,” ujarnya.

Hinsa juga menambahkan, bahwa SDM memiliki peran paling besar dalam kesuksesan implementasi keamanan siber. Namun di sisi lain, SDM juga merupakan titik terlemah dalam rantai keamanan siber sehingga perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas terhadapnya.

“Sejalan dengan tema hari ini, yaitu Strengthening the Cybersecurity Capacity of Indonesia’s Academic and Technical Cybersecurity Training Institution, maka peningkatan kapasitas untuk akademisi dan institusi pelatihan teknis keamanan siber menjadi prioritas dalam rangka menghasilkan SDM keamanan siber dan sandi yang andal dan professional,” pungkas Kepala BSSN.

Sementara itu, Country Director KOICA Jeong Yun-Gil juga mengatakan, bahwa keterlibatan para pakar terkenal dari universitas-universitas Korea dan perusahaan teknologi internasional memberikan kesan dinamis dalam diskusi forum tersebut.

Wawasan mereka mengenai tren dan teknologi terkini dalam keamanan siber akan membentuk kembali pemahaman kita mengenai bidang yang berkembang pesat ini. Sorotan pada strategi penelitian dan pengembangan keamanan siber Korea memberikan contoh bagi negara-negara yang berupaya meningkatkan ketahanan siber mereka.

“Sungguh suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari forum akademik keamanan siber yang luar biasa ini, yang mempertemukan para pemikir hebat di bidang keamanan siber,” kata Jeong.

Mission Director USAID Indonesia Jeffery P Cohen menyampaikan strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat menegaskan komitmen USAID untuk mendukung dan membantu negara-negara mitra menghadapi intrusi ruang siber.

“Inilah yang ingin kami lakukan di sini hari ini. Bekerja dan berdiskusi dengan kalian semua agar kita lebih siap membina dan menjaga dunia digital kita saat ini dan masa depan,” ucap Cohen.

Sebagai pemangku kepentingan keamanan siber di Indonesia, BSSN terus berupaya mengumpulkan para ahli, profesional, dan komunitas di bawah satu atap untuk berbagi wawasan, bertukar ide, dan membuka jalan menuju masa depan digital yang lebih aman.

Berita: Red/Gate 13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.