Bekraf dan Kemlu Gelar FCE 2019, Rumuskan Tindak Lanjut Implementasi Bali Agenda
Denpasar |
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI kembali menyelenggarakan Friends of Creative Economy (FCE) di Nusa Dua, Bali.
Kegiatan yang berlangsung sejak Senin (2/9) hingga Selasa (3/9) itu, fokus membahas tentang arah kebijakan, inventarisasi ide, pemecahan masalah, dan strategi pengembangan ekonomi kreatif global.
Pada kesempatan itu, Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam mempromosikan ekonomi kreatif melalui World Conference on Creative Economy (WCCE).
“FCE merupakan forum multi-stakeholder yang melibatkan akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media (pentahelix) dari berbagai negara,” ujar Ricky saat acara pembukaan FCE.
Kegiatan tahunan ini membahas berbagai isu dan perkembangan ekonomi kreatif yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi internasional dalam ekonomi kreatif yang lebih inklusif.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir menyampaikan perlunya meningkatkan awareness mengenai ekonomi kreatif di tingkat internasional.
“Pemerintah berperan penting dalam mengarusutamakan isu tersebut ke fora internasional antara lain dengan berkolaborasi dengan beberapa badan PBB terkait, serta mengupayakan pengajuan rancangan resolusi mengenai ekonomi kreatif di forum PBB,” ucap Fachir.
Dikutip portal kemlu.go.id, Senin (2/8), acara yang diikuti 200 delegasi dari 37 negara dan organisasi internasional ini mengusung tema Reviewing the Implementation of Bali Agenda.
Bali Agenda for Creative Economy merupakan hasil World Conference on Creative Economy 2018 pada 6-8 November 2018 di Nusa Dua, Bali.
Bali Agenda memuat 21 peta jalan bagi negara-negara untuk memajukan ekonomi kreatifnya dan mengarusutamakan isu ekonomi kreatif di tingkat internasional.
Selama 2 hari, forum ini mendiskusikan topik Collaboration and Collective Behaviours of FCE; Enabling Ecosystem Development; dan Celebration, Promotion, and Enablement of SDGs, Cultural Heritage, and Diversity.
Hasil FCE 2019 merupakan pedoman substansi bagi penyelenggaraan WCCE ke-2 tahun 2020 di Dubai, Persatuan Emirat Arab.
FCE 2019 menghadirkan sejumlah tokoh, termasuk yang berasal dari badan-badan PBB, antara lain, United Nations Development Program (UNDP) maupun United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Selain itu, sektor swasta di bidang industri kreatif seperti Tokopedia, Traveloka, dan Shopee juga turut hadir.
Ekonomi kreatif mendapat perhatian serius dari Pemerintah Indonesia. Saat ini sektor industri kreatif mempekerjakan 16 juta pekerja di Indonesia dan menyumbang sebesar 7,57% dari PDB Indonesia di tahun 2018.
World Conference on Creative Economy merupakan konferensi ekonomi kreatif tingkat dunia yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Indonesia. WCCE 2018 telah menarik perhatian dunia. Berbagai negara mengajukan diri menjadi tuan rumah pelaksanaan WCCE 2020. Konferensi berikutnya akan dilaksanakan di Dubai.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa