Wisata

Pj Gubernur Bali: Bukan Hanya Sistem Irigasi, Subak Juga Warisan Budaya yang Tak Ternilai Harganya

Denpasar |
Dijuluki sebagai ‘Pulau Dewata’, Bali dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan budaya yang kaya. Namun, apa yang sering terabaikan adalah peran air dalam menjaga kehidupan dan budayanya yang unik.

Hal tersebut dikemukakan oleh Penjabat (PJ) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dalam wawancara eksklusif tentang menekankan betapa pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari dan spiritualitas masyarakat Bali, di Pura Tirta Arum, Banjarangkan, Klungkung, Bali, Sabtu (28/10).

“Bisa tangkil ngaturang punia, bersembahyang di Pura Leluhur Tirta Arum. Penuh damai, penuh kebahagiaan mendengar gemercik air, hembusan angin, karena memang sebagaimana kita ketahui masyarakat Bali kehidupannya tidak bisa lepas dari air,” ujarnya.

Disebutkan oleh SM Mahendra Jaya, bahwa masyarakat Bali sangat memuliakan air. Menurutnya di mana ada air, di situ ada pemujaan. Ia juga menggarisbawahi betapa pentingnya air dan warisan leluhur Subak dalam kehidupan di provinsi yang dikenal juga dengan sebutan ‘Pulau Seribu Pura’.

Ditambahkan Mahendra, bahwa Bali dihiasi dengan banyak pura suci, dan Pura Tirta Arum adalah salah satunya. Tempat ini, lanjutnya, menjadi pusat spiritual bagi warga Bali.

“Di mana mereka merasa damai dan bahagia dengan suara gemercik air dan hembusan angin. Masyarakat Bali sangat memuliakan air, di mana ada air, di situlah ada pemujaan. Air adalah sumber kehidupan, dan kami menghormatinya,” ucapnya.

Lebih lanjut Pj Gubernut Bali SM Mahendra Jaya mengatakan, bahwa salah satu keistimewaan Bali adalah sistem tata kelola air Subak yang telah ada selama berabad-abad. Warisan ini adalah tulang punggung pertanian berkelanjutan di pulau tersebut.

“Kami harus menjaga dan melestarikan warisan leluhur ini. Subak bukan hanya sistem irigasi, tetapi juga warisan budaya yang tak ternilai harganya,” tegasnya.

Namun disatu sisi, sambung Mahendra, dalam konteks yang lebih luas dirinya juga memberikan peringatan tentang perlunya bijak dalam pengelolaan air. “Air meskipun memberi kehidupan juga dapat menjadi bencana jika tidak dikelola dengan baik. Kami harus belajar dari leluhur kami tentang tata kelola yang berkelanjutan,” tandasnya.

Menurut PJ Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, pesan yang disampaikannya adalah panggilan untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian warisan dan pemenuhan kebutuhan masa kini, serta pengingat tentang betapa pentingnya menjaga warisan budaya dan alam Bali.

“Serta tata kelola air yang bijak untuk memastikan bahwa keindahan pulau ini dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Bali adalah bukti hidup bahwa air dan warisan dapat menciptakan kehidupan yang kaya dan bermakna. Astungkara, mari kita sama-sama jaga Bali. Muliakan air untuk kedamaian dan kebahagiaan kita semua,” pungkasnya.

Berita: Gate 13 | Foto: Ist./ilustrasi/DistanpanganProvBali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.