PT PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali Gelar Kegiatan CSR di Pura Perjuangan dan Petirtan
Denpasar |
Pura Perjuangan dan Petirtan di Ringdikit yaitu Pura Griya Sunia Dalem Sakti Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, selama ini gelap gulita. Lantaran sudah bertahun–tahun, yaitu berkisar tahun 1980 hingga 1990 mengajukan penerangan namun baru kali ini bisa terwujud.
Hal itu terkuak ketika Unit Pelaksana Transmisi Bali PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi (UIT) Jawa Bagian Timur dan Bali menggelar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial di pura yang merupakan tempat kuru setra dari jaman Kerajaan Buleleng dan di masa terjadinya revolusi.
Pada kegiatan CSR PT PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali yang diwakili oleh Manager UPT Bali I Made Sujaya dan didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bli Braya yang diketuai oleh Sukawati Lanang Perbawa, banyak mengangkat sejarah perjalanan pura perjuangan dan petirtan itu.
Pada kesempatan tersebut, pemangku pura yang sekaligus pengempon pura Jro Mangku Putu Gede Suastana mengatakan, bahwa pura ini berdasarkan cerita dari Pekak Sandi adalah abian buluh dan tempat semadi (bertapa).
“Sekaligus menyimpan bambu runcing dalam perang sehingga bisa mengalahkan pasukan Belanda yang datang dari arah utara,” ujarnya, saat didampingi sang istri dan masyarakat sekitar pura.
Selain itu, pura juga dijadikan untuk nunas atau memohon bambu runcing dan tirta atau air suci untuk perjuangan revolusi juga perang saat kerajaan Buleleng dan Mengwi mengalami peperangan.
Di pura yang terletak di ulun desa, sambung Jro Mangku Putu Gede Suastana, biasanya di pura ini anggen pinunas tirta sewewengkon Buleleng Barat, terutama Ringdikit, Petemon, Bubunan dan sekitar.
Diungkapkannya, bahwa 1980 dan 1990 permohonan diadakan listrik belum dapat diwujudkan, namun kini penantian tesebut telah terjawab. Oleh karena itu pihaknya sangat bersuyukur atas adanya CSR dari PT PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali.
“ Wau sekarang polih. Jadi sangat berterima kasi banyak kepada PLN dan Bli Braya atas perhatiannya kepada pura kami,” ucap Jro Mangku Putu Gede Suastana.
Sementara itu Made Sujaya yang juga didampingi pimpinan Unit Induk Distribusi (UID) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Seririt Ida Bagus Komang Darma Yudanta, menyatakan harapannya agar penerangan yang diberikan kepada pihak pura dapat berguna bagi masyarakat, terutama saat dilakukan upacara peribadatan.
“Semoga dengan sudah adanya listrik pura ini lebih bermanfaat lagi untuk kepentingan masyarakat dalam melakukan panca yadnya, terutama untuk mendapatkan tirta sehingga mendapatkan amerta bagi masyarakat sekitar,” tutur Made Sujaya.
Ketua LSM Bli Braya Ketut Lanang Perbawa menambahkan, bahwa Pura Griya Sunia Dalem Sakti sangat perlu dilestarikan keberadaanya. Karena selain merupakan tempat sejarah perjuangan juga untuk kepentingan masyarakat dalam memperoleh tirta juga tempat untuk meditasi, dan biasanya untuk pengobatan dan memohon keselamatan.
“Jadi walaupun pura ini yang memiliki pribadi tapi memang sangat berfungsi untuk kepentingan masyarakat banyak, terutama warga sekitar,” tutup mantan Ketua KPU Bali itu.
Sebelumnya pada Rabu (20/5) silam, PT PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali juga menggelar acara CSR berupa pemberian penerangan berupa tiang listrik dan lampu dilaksanakan di Pura Ulun Danu Buyan, Danau Buyan Pancasari Kecamatan Sukadana, Buleleng, Bali.
Berita: Sigit | Foto-foto: Istimewa