RI-Turki Kerja Sama Pemberantasan Terorisme
Jakarta |
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Jumat (8/2), melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki untuk melakukan pertemuan dengan Menhan Turki Hulusi Akar,
Dalam pertemuan itu, Menhan Ryamizard mengungkapkan, bahwa Pemerintah Indonesia menyambut baik komitmen Pemerintah Turki untuk menguatkan hubungan pertahanan dengan Indonesia, dalam rangka mendukung perdamaian dan keamanan internasional serta kerja sama pemberantasan terorisme.
Pertemuan keduanya membahas membahas penyusunan DCA (Defence Cooperation Agreement) sebagai payung hukum bagi kerja sama pertahanan secara komprehensif antara kedua negara. Kedua Menhan sepakat mengenai Draft Defence Cooperation Agreement (DCA).
Kedua negara juga telah memiliki dokumen perjanjian kerja sama industri pertahanan yaitu, Agreement on Defence Industry Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Turkeyyang ditandatangani di Ankara pada 29 Juni 2010 silam.
Sementara itu dalam kunjungan yang berlangsung selama 2 hari, Menhan Ryamizard Ryacudu juga menyempatkan bertemu dengan President of Defence Industries Turki Prof Dr Ismail Demil.
Serupa dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di Indonesia, Defence Industries Turki merupakan organisasi yang berada langsung dibawah presiden, yang menangani industri pertahanan.
Kepada President of Defence Industries Turki Ismail Demil, Menhan Ryamizard berharap dapat dibangun kolaborasi antara industri pertahanan Indonesia dengan industri pertahanan Turki.
“Indonesia berharap, hal ini menjadi awal yang baik bagi kedua pihak. Dengan kerja sama dan komunikasi kedua pihak, semoga dalam waktu dekat dapat ditandatangani,” ungkap Menhan Ryamizard, dilansir situs kemhan.go.id, Jumat (8/2).
Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki semakin diperkuat dengan kunjungan Kepala Negara Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ankara pada bulan Juli 2017.
Selain kesepakatan perjanjian di bidang ekonomi dan perdagangan, juga disepakati untuk meningkatkan kerja sama pengembangan bidang kedirgantaraan dan komunikasi.
Indonesia mengapresiasi the Defence Industry Cooperation Meeting (DICM) yaitu Forum Bilateral Industri Pertahanan, yang telah berlangsung sejak tahun 2011. Keberhasilan forum tersebut menjadi pertanda semakin eratnya hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Republik Turki.
Terkait dengan kerja sama industri persenjataan dan pertahanan, Indonesia mengapresiasi komitmen kuat Menhan Turki dalam mendukung kerja sama bidang industri pertahanan, baik yang dilakukan dalam kerangka Government-to-Government (G to G) maupun business-to-business. Sebagai contoh adalah keberhasilan kerja sama produksi medium Tank Kaplan atau Harimau.
Kerjasama tersebut diharapkan dapat semakin mempererat kerja sama bilateral pertahanan antar kedua negara di masa mendatang. Selain kehadiran Duta Besar di masing-masing negara yang turut mempererat hubungan kedua negara, Turki juga memiliki Konsulat Kehormatan di Medan sejak Mei 1996.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa