RI-Filipina Majukan Kerja Sama Pendidikan Islam
Jakarta |
Republik Indonesia dan Filipina mempererat kerjasama hubungan kedua negara dengan menggelar kegiatan Indonesia-Philippine Workshop on Islamic Education Cooperation di Ruang Banda, Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (14/2).
Kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut dari peluncuran kerja sama pendidikan Islam oleh Menlu Retno marsudi pada saat melakukan kunjungan kerja ke Davao City, Filipina awal Januari 2018 lalu.
Dalam sambutannya, Menlu Retno yang meresmikan kegiatan tersebut mengatakan, kedua negara telah berkomitmen untuk membangun kerja sama pendidikan Islam.
Kedua negara, sambung Menlu Retno, membahas secara lebih rinci mengenai sistem pendidikan Islam yang digunakan di madrasah dan sekolah tinggi di kedua negaram.
“Pada awal tahun ini, saya mengawali kerja diplomasi dari Davao City, Filipina untuk meluncurkan kerja sama pendidikan Islam RI-Filipina yang didukung oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dan Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Cayetano,” ungkapnya.
Dengan berlangsungnya kegiatan workshop, diharapkan program kegiatan kerja sama pendidikan Islam antara Indonesia dan Filipina ke depan nantinya akan dapat berjalan dengan baik.
“Seperti kerjasama dalam pemberian beasiswa, peningkatan mutu pendidikan, pertukaran pengajar, ulama dan lain sebagainya,” ujarnya.
Para peserta workshop akan menyampaikan saran dan rekomendasi secara rinci siapa, bagaimana, dimana, dan kapan program kerja sama akan dilaksanakan.
Hasil rekomendasi dari workshop tersebut juga akan menjadi dasar pembuatan kesepakatan kerja sama pendidikan Islam antara Indonesia-Filipina di masa mendatang.
Dilansir menlu.go.di, di Filipina terdapat sejumlah madrasah dan perguruan tinggi Islam, namun masih banyak diantararanya belum terakreditasi. Sejumlah pihak dari Filipina telah menyampaikan keinginannya untuk mencontoh sistem pendidikan Islam yang dikembangkan di Indonesia.
Selain merespon keinginan pihak-pihak di Filipina yang mengharapkan kerja sama pendidikan Islam ini, pelaksanaan kerja sama pendidikan Islam dengan pihak Filipina ini dilatarbelakangi oleh pentingnya meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan sekolah-sekolah Islam di kedua negara untuk menghadapi era globalisasi.
Indonesia yang telah cukup lama dalam pengembangan pendidikan Islam, berharap dapat berbagi pengalaman dengan pihak Filipina termasuk dalam hal pengembangan sistem akreditasi, kurikulum, dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat madani.
Workshop dihadiri perwakilan dari Madrasah di Mindanao-Filipina, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, para Rektor Perguruan Tinggi kedua negara, serta pihak perwakilan pemerintah Indonesia dan Filipina, seperti dari Departemen Pendidikan Filipina, Kemenag RI, Kemlu RI, dan Kemlu Filipina.
Dalam penyelenggaraan Workshop ini, Kementerian Luar Negeri juga bekerja sama dengan Centre for Humanitarian Dialogue yang sebelum ini juga mendukung proses perdamaian Aceh dan saat ini menjadi bagian dari International Contact Group on Mindanao.
Kegiatan ini juga didukung oleh sejumlah stakeholders dari pihak pemerintah dan swasta kedua negara.
Berita: Mh | Foto: Istimewa