PERTIKAWAN: Generasi Muda Senantiasa Perbaiki Diri, Cinta Hutan, dan Peduli Lingkungan
Jakarta |
Pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam (SDA) yang baik dan bijak, hanya dapat dilakukan melalui pelibatan semua pihak secara berkesinambungan, salah satunya adalah generasi muda.
Melalui kegiatan Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti Tingkat Regional (PERTIKAWAN) yang diselenggarakan KLHK pada enam region di seluruh Indonesia, diharapkan generasi muda pramuka akan menjadi pioner dan tauladan, yang menerapkan prinsip hidup cinta hutan dan peduli lingkungan hingga ke generasi berikutnya.
Mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruanda Agung Sugardiman, saat membuka PERTIKAWAN regional Papua Tahun 2018 beberapa hari lalu, menyatakan bahwa melalui momentum PERTIKAWAN, diharapkan dapat menambah semangat generasi muda untuk senantiasa memperbaiki diri dan berperilaku cinta hutan dan peduli lingkungan.
Mengingat Generasi Millenial (usia 16-35 tahun) dan Generasi Post Millenial (usia 6-16 tahun) memiliki paradigma berpikir dan karakteristik sangat berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Mereka adalah generasi yang kritis, yang mau bekerja keras, yang perilaku hidupnya sudah semakin digital.
Itulah yang harus diperhatikan oleh Gerakan Pramuka agar tetap relevan dengan kehidupan generasi muda Indonesia saat ini.
Ruanda Agung menitipkan tiga pesan penting kepada segenap anggota Gerakan Pramuka terutama Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti di seluruh penjuru Nusantara.
Pertama, agar mengingat dan menjaga selalu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kedua, untuk terus menjadi generasi yang haus akan prestasi, haus akan karya di bidang apapun yang dijalani karena prestasi kalian adalah kebanggaan bangsa.
“Ketiga, jika tiba saatnya bagi generasi kalian untuk pemimpin bangsa ini, saya titip masa depan Indonesia bawalah bangsa kita ke masa kejayaan yang sudah lama kita nantikan”, ucap Ruanda Agung.
Sebagaimana pesan Presiden pada peringatan Hari Pramuka Tahun 2018, Pramuka harus dididik bukan hanya bahasa morse tetapi juga bahasa dan pengetahuan digital, coding, artificial intelligence, Advanced robotic, dan internet of things, dll.
Bahasa dan pengetahuan Revolusi Industri 4.0 yang sudah mulai mengubah wajah peradaban manusia di dunia, juga mereka harus tahu.
Oleh sebab itu, ditekankan kepada seluruh Pramuka, bahwa dibalik latihan baris-berbaris, latihan mendirikan tenda, latihan membuat simpul tali, perlu juga ditekankan nilai-nilai unggul kedisiplinan, nilai-nilai unggul ketekunan dan akhlak yang mulia.
“Nilai-nilai unggul itu yang dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia untuk memenangkan persaingan global di masa kini dan di masa depan. Nilai-nilai unggul yang kita butuhkan untuk membawa Indonesia menjadi bangsa pemenang, menjadi bangsa yang jaya”, jelas Ruanda Agung.
PERTIKAWAN di Bumi Cendrawasih kali ini menjadi Puncak PERTIKAWAN Tahun 2018. Perkemahan yang diselenggarakan dari tanggal 13 – 17 November 2018 dan diikuti 300 pramuka Penegak dan Pandega, di Komplek Rindam XVII Cendrawasih, Jayapura, diharapkan dapat menghasilkan kader bangsa yang tangguh dan handal dalam merawat lingkungan dan sumber daya alam di seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya kegiatan serupa telah dilaksanakan pada 5 region, yaitu di Regional Sulawesi Maluku, Regional Bali dan Nusa Tenggara, Regional Sumatera, Regional Kalimantan dan Regional Jawa.
Turut hadir dalam pembukaan PERTIKAWAN Regional Papua, Tenaga Ahli Menteri Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pramuka Pramu Risantho, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Papua Wirjono Koesmoedjihardjo, Direktur Bina Pengembangan Kawasan Ekosistem Esensial KLHK Tandia Tjahyana dan Pimpinan Saka se-Papua.
Selama kegiatan, PERTIKAWAN diisi dengan kegiatan job creation bidang krida Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti; go green life style; giat bakti masyarakat; industri kreatif berbasis lingkungan hidup dan kehutanan; penanggulangan bencana lingkungan hidup dan kehutanan; media sosial, dan lain-lain.
“Saya minta tekad kita bersama untuk menjaga lingkungan dan hutan. Saya nantikan selalu prestasi-prestasi dan karya-karya para Pramuka-Pramuka Indonesia dalam menjaga hutan dan peduli lingkungan. Ingat bahwa Pramuka adalah Praja Muda Karana, yang artinya jiwa muda yang suka berkarya”, pungkas Ruanda Agung menutup sambutannya.
Berita: Mh | Foto: Istimewa