OJK Sampaikan 6 Keuntungan Berinvestasi di Indonesia ke Investor Inggris
Jakarta |
Indonesia dengan berbagai kelebihan dan keunikannya menyimpan kesempatan yang besar bagi investor mancanegara termasuk Inggris Raya untuk berinvestasi atau menambah investasinya di Indonesia, baik melalui foreign direct investment atau investasi portofolio di pasar modal.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menjelaskan sejumlah daya tarik keuntungan berinvestasi di Indonesia kepada para pengusaha dan investor dari Inggris termasuk pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah, dalam acara The Indonesia Infrastructure Investment Forum 2018, di London, Inggris, Jumat (16/3).
Forum dengan topik Indonesia Infrastructure Projects: Investment and Financing Opportunities yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London dan Bank Indonesia (BI) dihadiri sekitar 100 investor dari Inggris Raya untuk mendengar lebih detail kondisi indonesia dan alternatif investasi yang tersedia untuk berinvestasi khususnya pada pembangunan infrastruktur.
Wimboh mengundang investor dari Inggris Raya untuk ambil bagian dalam investasi ini. “Saya kurang puas dengan Inggris hanya diperingkat 11 investasi terbesar di Indonesia kalah dari Belanda yang diperingkat 7. Saya ingin Inggris jadi di peringkat yang pertama,” ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK itu memaparkan, ada 6 alasan utama keuntungan berinvestasi di Indonesia, yaitu: pertama, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sangat solid. Sektor jasa keuangan juga dalam kondisi sehat dan memiliki kapasitas untuk tumbuh.
Kedua, semua lembaga pemeringkat global telah memperbaiki sovereign rating Indonesia menjadi investment gradestatus. Baru-baru ini, lembaga pemeringkat Jepang R & I juga meningkatkan peringkat Indonesia dari BBB- ke BBB, menyusul Fitch and Japan Credit Rating Agency.
Ketiga, indeks daya saing global Indonesia juga meningkat; dari 41 di tahun 2017, sampai 36 di tahun 2018. Kemudian keempat, dalam laporan Ease of Doing Business 2018 di Bank Dunia, Indonesia naik 34 posisi ke posisi 72, dari posisi 91 pada 2017.
Kelima, khususnya Indeks Infrastruktur Transportasi yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia, peringkat Indonesia juga meningkat sebagai hasil pembangunan infrastruktur masif, dari posisi ke-36 pada 2017 sampai 30 pada tahun 2018.
Dan yang terakhir, US News baru baru ini juga menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi paling menarik kedua di dunia berdasarkan survei yang diikuti oleh 21.000 responden dari 80 negara.
OJK bersama dengan Pemerintah dan Bank Indonesia memiliki komitmen yang besar untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia, menyediakan beragam instrumen keuangan untuk pembiayaan infrastruktur seperti sekuritisasi aset/future income, green bonds, perpetual bonds dan obligasi daerah.
“Kami akan membuka pintu selebar lebarnya untuk menfasilitasi para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia,” pungkas Wimboh Santoso.
Berita: Mh | Foto: Istimewa/Ilustrasi