Menlu Retno: Senjata Nuklir adalah Ancaman Nyata Bagi Umat Manusia
Jakarta |
Senjata nuklir merupakan ancaman nyata bagi umat manusia. Apalagi saat ini terdapat lebih dari 13 ribu senjata nuklir di dunia. Sementara negara-negara yang memiliki senjata nuklir terus lakukan modernisasi persenjataan nuklir mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI) Menlu Retno Marsudi pada pertemuan tingkat tinggi untuk memperingati dan mempromosikan hari internasional untuk perlucutan senjata nuklir, di New York, Amerika Serikat, Senin (26/9) waktu setempat.
“Situasi ini menambah keprihatinan Indonesia terhadap perkembangan yang lambat dan kurangnya komitmen dalam upaya perlucutan senjata nuklir,” ujarnya, dilansir portal Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rabu (28/9).
Terkait hal ini, Menlu Retno menyampaikan tiga pesan utama, yang pertama adalah perlucutan senjata nuklir harus terus menjadi prioritas bersama.
“Kedua, mekanisme perlucutan senjata global perlu diperkuat. Ketiga, pemanfaatan energi nuklir untuk keperluan damai harus terus dikedepankan,” tandasnya.
Menlu RI tersebut juga menekankan, bahwa keselamatan umat manusia dari bencana nuklir merupakan tanggung jawab seluruh negara. “Dalam hal ini, Indonesia terus berkomitmen dalam mendukung upaya tersebut,” tegas Retno Marsudi.
Peringatan hari internasional perlucutan senjata nuklir ini dilakukan dalam rangka mendorong seluruh negara nuklir menjalankan komitmennya untuk menghapus senjata nuklir, serta bekerja sama dalam memastikan hak setiap negara dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.
Pertemuan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan atas mandat Resolusi Majelis Umum (MU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 68/32 (2013) yang diajukan oleh Indonesia, atas nama Gerakan Non Blok.
Berita: Red/Gate 13 | Foto: Ist.