LSM PEKHIM Kembali Jadi Pengawas Eksternal Penerimaan Calon Anggota Polisi
Jakarta |
Lembaga Swadaya Masyarakat Peningkatan Kwalitas Hidup Masyarakat (LSM PEKHIM) kembali menjadi mitra Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai pengawas eksternal penerimaan calon anggota polisi untuk Tahun Anggaran (TA) 2019.
Ditunjuk sebagai mitra pengawas oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri, kali ini LSM PEKHIM bekerja sama dengan Pengamanan Internal (Paminal) Mabes Polri untuk mengawasi pelaksanaan seleksi penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) TA 2019.
Ketua Umum LSM PEKHIM Hika Abdi Tibroni mengemukakan, bahwa proses penerimaan SPISS tahun 2019 sejauh ini berjalan lancar dan sukses.
“Semua casis (calon siswa) telah menjalankan proses sejak awal hingga akhir. Artinya jumlah pendaftar sebanyak 115 orang dan peserta yang mengikuti seleksi jumlahnya sesuai,” ujar Hika, saat melakukan pengawasan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, yang terletak di Jalan Ciputat Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (28/2).
Menurut Hika, selama proses seleksi yang dilakukan oleh Panitia Pusat Seleksi Penerima (PANPUS RIM) SIPSS TA 2019 yang berlangsung mulai 16 Februari-2 Maret 2019, sejauh ini berjalan sangat baik.
“Alhamdulillah, sudah sesuai motto penerimaan tahun ini, yaitu ‘Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis’,” sebut Hika yang sewaktu melaksanakan pengawasan juga memakai rompi berwarna kuning khas anggota Polri.
Namun Hika juga menjelaskan, bahwa dari keseluruhan 115 casis, ada 1 orang yang harus dipulangkan karena faktor kesehatan, sehingga dianggap gugur. Sedangkan untuk jumlah peserta yang ditetapkan kelulusannya adalah 75 orang.
Ketika ditanya apa yang berbeda dengan penerimaan SIPSS tahun ini dengan tahun sebelumnya, Hika menerangkan bahwa ada penambahan jumlah program studi (prodi).
“Untuk penerimaan tahun ini Polri menambah prodi menjadi sebanyak 37, salah satunya dibuka untuk sekolah penerbang,” ungkap pria yang gemar mengkoleksi batu cincin itu.
Yang menjadi kesan luar biasa, sambung Hika, selain menjadi angkatan perdana para pendaftar untuk penerbang tahun ini memiliki lisensi penerbang tidak hanya dari Indonesia saja, namun ada juga lulusan penerbang dari luar negeri.
“Ada peserta lulusan penerbang dari Kanada, Italia, Jepang, bahkan Amerika Serikat,” kata Hika sambil merinci jumlah casis penerbang sebanyak 16 orang, yang akan mengisi formasi yang dibutuhkan Polri sebanyak 5 orang.
Untuk itu, ia berharap dengan dibukanya prodi ini kedepan Polri akan menambah dan memiliki penerbang-penerbang yang lebih handal lagi.
Berita: Mh | Foto: Istimewa