KPAI Minta Proteksi Keamanan Siber Dibuat Maksimal
Jakarta |
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah tegas dalam melindungi anak-anak dalam penggunaan teknologi informasi (TI) dan komunikasi.
Hal itu diminta KPAI seiring dengan semakin tingginya intensitas masyarakat dalam penggunaan TI ditambah kecenderungan meningkatnya kejahatan siber.
Ketua KPAI Susanto seusai diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (6/11) mengatakan, pihaknya meminta pemerintah tegas dan membangun sistem proteksi yang maksimal, agar anak Indonesia tidak terpapar konten negatif.
“Terutama pornografi dan juga bermuatan kekerasan,” kata Susanto di Jakarta. Menurut Susanto, bagaimanapun anak-anak tidak bisa katakanlah menghindari kemajuan teknologi dan informasi.
Saat bertemu dengan Wakil Presiden, Susanto mengatakan pihaknya melaporkan terjadinya kecenderungan kasus-kasus berbasis siber yang semakin tinggi.
“Terakhir yang juga menghebohkan terkait dengan pornografi yang ada diduga ada di Whatsapp,” katanya.
Ia mengungkapkan, dalam rangka untuk melindungi anak-anak dari paparan konten negatif, pihaknya mengundang perusahaan-perusahaan penyedia layanan media sosial, diantaranya Twitter dan Facebook.
Disamping itu, KPAI juga mengundang manajemen Whatsapp terkait dengan adanya layanan yang berisi konten pornografi yang ditemukan beberapa hari terakhir ini.
“Whatsapp sebagai korporasi wajib memberikan proteksi maksimal terkait dengan perlindungan anak termasuk juga perlindungan dari konten-konten pornografi,” urainya.
Berita: Mh | Foto: Istimewa/Ilustrasi