Kembangkan Industri Perfilman Indonesia, Bekraf Kerjasama dengan Tatino Film
Jakarta |
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama dengan Tatino Films asal Berlin, Jerman.
Penandatanganan kerjasama dilakukan antara Wakil Kepala Bekraf RI Ricky Joseph Pesik dan CEO Tatino Film Matthieu Darras, dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Selasa (12/2), disaksikan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Pengembangan industri perfilman Indonesia, sebut Ricky Joseph, menjadi salah satu prioritas Bekraf RI saat ini. Menurutnya dalam 3 tahun terakhir, produksi film Indonesia meningkat sekitar 300 persen.
Menurutnya angka tersebut menunjukkan animo tinggi dari masyarakat dan insan perfilman Indonesia. Trend yang meningkat ini sekaligus menegaskan potensi besar yang bisa dikembangkan.
“Kita perlu menyiapkan pelaku perfilman yang lebih handal untuk dapat mengimbangi peningkatan ini. Untuk itulah kita sepakati kerja sama dengan Tatino Film di Berlin,” tutur Ricky saat sambutan, dilansir portal kemlu.go.id.
Sementara itu, Dubes Havas menyatakan peluang kerja sama perfilman perlu diperluas. Selain peningkatan kapasitas, ia mengusulkan sebuah paket komplet dalam kegiatan misi perfilman Indonesia di Jerman.
“Seperti kegiatan yang sempat saya hadiri kemarin, yakni pemutaran perdana Film Aruna dan Lidahnya di Festival Film Berlinale 2019. Ke depan perlu kita rancang kegiatan yang lebih lengkap,” ujar Havas.
Tidak cuma menghadirkan para aktor ataupun aktris, sutradara dan penulis film saja, jelasnya, tetapi juga dibuatkan paket kegiatan untuk dapat menggaet para investor untuk industri perfilman tanah air.
“Dengan potensi besar seperti disebutkan Pak Ricky tadi, tentunya menjadi magnet bagi para investor,” sebut Dubes Arif Havas Oegroseno.
Terkait kerjasama dengan Bekraf RI, Matthieu Darras mengungkapkan bahwa sebenarnya telah dimulai sejak pertengahan 2017.
Dijelaskannya, berbagai pembahasan kerja sama terus bergulir. Dari situ semakin terlihat peluang besar yang dapat dimanfaatkan. Hingga akhirnya kedua pihak sepakat untuk menandatangani MoU di awal tahun 2019 ini.
Matthieu yang sebelumnya pernah berkuliah di Belanda mengaku sangat tertarik dengan keberagaman yang dimiliki Indonesia, yang menurutnya semakin menguatkan potensi besar Indonesia.
Dalam MoU disepakati beberapa bidang kerja sama, antara lain pelatihan film fiksi dan dokumenter untuk produser film, penulisan skenario, pengambilan gambar, dan penyuntingan.
Setelah penandatanganan MoU ini, direncanakan kegiatan pelatihan oleh Tatino Film akan dimulai pada bulan Agustus nanti di Jakarta.
Berita: Mh | Foto: Istimewa