Kapolri, Mendagri dan Kepala BNPT Hadiri Peringatan 20 Tahun Bom Bali
Denpasar |
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali menjadi pengingat bagi Indonesia dan dunia untuk lebih waspada terhadap ancaman terorisme.
Oleh karena itu, ia menilai berbagai upaya pencegahan termasuk pengawasan pada paham radikal menjadi penting karena itu dapat mencegah bibit-bibit terorisme bertumbuh di Indonesia.
Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo selepas menghadiri peringatan 20 tahun Bom Bali yang berlangsung di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Bali, Rabu (12/10) hingga Kamis (13/10) dini hari.
“Harapan kami ke depan, Indonesia dan dunia semakin waspada terhadap ancaman-ancaman terkait kegiatan kelompok teror dan bagaimana kita (membangun) kerja sama melakukan moderasi agama, melakukan upaya-upaya pencegahan agar paham yang berkembang menjadi bibit-bibit terorisme bisa dicegah semaksimal mungkin” katanya.
Disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, bahwa peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali menjadi kesempatan bagi dunia memperkuat kerja sama melawan terorisme. ”Pasalnya, terorisme merupakan kejahatan lintas batas yang menjadi persoalan dunia,” tuturnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa sejumlah perwakilan negara asing yang menghadiri acara peringatan, diantaranya dari Australia, Malaysia, Jepang, dan Selandia Baru, telah menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama melawan terorisme.
“Kami semua sepakat pada peringatan ke 20 tahun (tragedi Bom Bali) ini, terkait dengan kolaborasi menghadapi perkembangan teroris terus kami lakukan,” kata Listyo Sigit Prabowo.
Pada kesempatan yang sama juga tampak hadir Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Dalam kegiatan yang dipersiapkan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, para pejabat tinggi negara yang hadir mengikuti berdoa bersama dengan para penyintas, keluarga dan kerabat korban Bom Bali.
Warga yang berkumpul di depan Monumen Ground Zero sejak pukul 23.00 WITA, Rabu, juga menyalakan lilin sebagai simbol perdamaian.
Dalam kegiatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara kembali menegaskan komitmen Indonesia memberantas terorisme.
“Saya memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Tidak ada tempat di tanah air kita untuk terorisme,” tandasnya.
Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 merupakan peristiwa ledakan bom di tiga lokasi, yaitu di Paddy’s Pub dan Sari Club di Legian, Kuta, Badung, kemudian di trotoar dekat Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) di Renon, Denpasar.
Aksi teror itu menyebabkan 202 orang tewas, yang terdiri atas 164 warga negara asing dan 38 warga negara Indonesia, serta 209 orang luka-luka.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist.