Batam Jazz dan Fashion Festival 2018 Tampilkan Perpaduan Musik Jazz dan Fashion
Batam |
Musik jazz dan fashion merupakan salah satu bagian dari gaya hidup yang memiliki daya tarik bagi penggemarnya.
Penyelenggaraan Batam Jazz dan Fashion Festival (Bajafash) 2018 yang berlangsung di Batam View Beach Resort sejak 16 hingga 17 Maret 2018 berlangsung meriah.
Acara yang mengangkat tema ‘Keberagaman di Asia Tenggara Melalui Jazz dan Fashion’ menyajikan perpaduan penampilan musik jazz dan fashion yang memukau. Deretan artis dan desainer ternama menampilkan karya terbaiknya.
Acara yang berlangsung dengan mengambil lokasi tepi pantai ini disaksikan oleh penggemar jazz dan fashion dari berbagai negara, antara lain Malaysia, Singapura dan negara lainnya.
Beberapa musisi jazz kelas dunia seperti Dato Nik Azmi, Janine Annice dan Steve Thornton dan Syaharani juga turut memeriahkan event tersebut.
Musisi jazz Indonesia Syaharani menurutkan, bagi penyuka jazz dengan balutan nuansa pantai dan view Singapura, buruan ke Batam View Beach Resort.
“Event ini ditutup oleh penampilan dari Glenn Fredly dan Steve Thornton. Acaranya keren banget. Sayang kalau dilewatin begitu aja,” ujarnya.
Dato Nik Azmi dan Jannie Annice menyatakan pujiannya atas terselenggaranya acara tersebut. Diakui Dato Nik Azmi, meski sudah memiliki pengalaman bernyanyi di berbagai negara, pertunjukan musik tersebut tetap meninggalkan kesan bagi keduanya.
“Saya sudah sering keliling dunia. Ini salah satu konser jazz terbaik yang pernah saya saksikan,” sebut Dato Nik Azmi.
Ia menambahkan, disamping tata cahaya dan sound systemnya luar biasa, animo penontonnya juga fantastis. “Sangat unik dan tak biasa. Selamat untuk Indonesia yang sudah berhasil menggelar event jazz kelas dunia di Batam,” tuturnya.
Jannie Annice juga menyatakan bahwa ide memadukan musik jazz dan fashion sangat menarik, tempatnya juga sangat menarik. Penyelenggaraan event tersebut dapat mengangkat nama Batam agar bisa dikenal oleh dunia internasional.
Beberapa musisi dari Indonesia selain Glenn Fredly dan Syaharani, juga tampil Baku Cakar, Balawan dan Batuan Etnik, serta Soukma.
Sedangkan dari Malaysia, ada penyanyi legendaris Khadijah Ibrahim, Siel dan Slef Trio. Dari Singapura, ada Rudy Djoe. Selain itu juga ada Steve Thornton dan Janine Annice yang berasal dari USA dan UK.
Acara juga dimeriahkan dengan klinik musik bertajuk “Music Camp” dengan mentor ternama. Para peserta dari berbagai negara bisa melihat langsung para mentor beraksi memainkan alat musik di hadapan mereka pada saat jam session.
Nama besar seperti Indro Hardjodikoro (jazz Bass Class), Balawan (Jazz Guitar Class), Andy Gomez (Jazz Piano Class), Zahid Ahmad (Drum Class), Azmi HairudinSaxophone Class), Stan Calvin (Tabla & Music Apps), selalu setia menemani.
Peserta juga bisa menggali ilmu dari Steve Thornton yang berasal dari USA (Percussions Class). Kegiatan music camp berlangsung dua hari dan ditutup dengan sajian sunset jazz.
Bajafash 2018 juga menampilkan karya desainer terbaik, yakni Chossy Latu, Arturro dari Seminyak Bali, Wieke Dwiharti, Didit Jarit, Anda Nasution, Decy Tyramona.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sangat senang lantaran tanda pagar #Bajafash2018 dipenuhi foto-foto dan video yang memposting keindahan destinasi wisata di Nongsa, Batam.
“Selamat buat seluruh jajaran panitia pelaksana dan artis pengisi Bajafash 2018. Evennya disupport Kemenpar. Dan ini menjadi ajang promosi branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, ikon pariwisata tanah air,” ucapnya.
Ucapan terima kasih juga diutarakan oleh MenparArief Yahya kepada seluruh talent yang memeriahkan Bajafash 2018, yang menurutnya telah ikut membantu mempromosikan Batam menjadi lokasi wisata yang semakin populer.
“Tanpa disadari, itu bisa mengendors destinasi Batam. Itu luar biasa dan sangat membantu pariwisata,” pungkasnya.
Berita: Mh | Foto: Istimewa