Wisata

Bupati Tamba Paparkan Penataan Pelabuhan Gilimanuk, Kawasan Industri Baru dan Pariwisata Perancak

Jembarana l
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyambut kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Nengara (BUMN) Erick Thohir di pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Minggu (19/9). 

Tiba dari Pelabuhan Ketapang dengan kapal feri, Menteri BUMN Eric Tohir disambut dengan pengalungan selendang berupa kain endek khas Jembrana dan destar (udeng) karya UMKM Jembrana sebagai bentuk ucapan selamat datang di Bumi Mekepung Jembrana.

Kunjungan Menteri BUMN beserta rombongan ke Jembrana selain meninjau langsung Pelabuhan Gilimanuk juga mengecek fasilitas Peduli Lindungi bagi masyarakat yang menyebrang ke provinsi Bali leeat Pelabuhan Gilimanuk. Selain itu bersama Bupati Tamba dan Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutarmi ,rangkaian kunjungan itu diisi dengan membagikan bantuan sembako dan vitamin kepada karyawan Pelabuhan Gilimanuk.

Usai dari pelabuhan Gilimanuk, Bupati Tamba bersama Menteri BUMN RI Erick Thohir bertemu dengan pelaku UMKM dan Pengerajin tenun di rumah makan mujair nyatnyat warung negaroa desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo. 

Dihadapan Menteri Eric Thohir, Bupati Jembrana I Nengah Tamba juga sempat menjelaskan langkah langkahnya menghadapi pandemi covid-19. Salah satunya dengan terus menjajaki peluang investasi masuk ke Jembrana. Komitmen tersebut guna membuka lapangan kerja seluas luasnya bagi masyarakat.

Seperti investasi industri baru pariwisata serta sektor perikanan dan kelautan, sebagai sektor unggulan diKabupaten Jembrana dikawasan Tibu Kleneng Perancak.

Jika investasi itu terwujud Ia meyakini akan mampu terserap ribuan tenaga kerja terlebih dengan dukungan tersedianya infrastruktur akan mendukung ceruk pariwisata ke Jembrana. Selain itu, tata pelabuhan Gilimanuk yang pengelolaannya dibawah Kementerian BUMN juga menjadi atensi Bupati dihadapan Menteri Eric Tohir.

Sebagai pintu masuk Bali, Tamba mengatakan Gilimanuk adalah wajah depan Bali bagi pengunjung yang datang dari Jawa sehingga perlu ditata lagi dan ditingkatkan standar pelayananannya.

Untuk itu Gilimanuk perlu ditata dengan baik, seindah dan senyaman mungkin seperti fasilitas di Bandara. “Kita ingin penataan yang tidak biasa. Salah satunya, memperbaiki kenyamanan diruang tunggu penumpang.Mulai dari ruang tunggu hingga menuju kapal dibuat senyaman mungkin. Termasuk pemusatan penjualan tiket. Tidak ada lagi penjual tiket yg bertebaran di jalan – jalan tapi terkumpul diterminal tersebut,” tandas Bupati Tamba. 
 
Lebih lanjut kata Tamba, fasilitas yang bisa ditambah nanti adalah koridor bawah tanah dipelabuhan. Koridor itu terhubung dengan akses masuk hingga ruang tunggu pelabuhan dengan mengakomodir keberadaan UMKM.

“Kita ingin fasilitas itu mampu mengakomodir UMKM sehingga bisa memberi dampak bagi usaha kecil dan juga berkontribusi retribusi bagi PAD Jembrana. Jadi ada transaksi bagi masyarakat kami,” kata bupati.

Dilain sisi, Menteri BUMN RI Erick Thohir mengaku, kalau kedatangannya ke Bali untuk memastikan bagaimana penanganan Covid-19 berjalan dengan baik, salah satunya yaitu dengan aplikasi Peduli Lindungi sudah dioperasikan.

“Tadi baru turun di Banyuwangi kita cek di Banyuwangi punya peduli Lindungi apa tidak, ternyata kalau tidak punya PeduliLindungi ternyata tidak bisa masuk. Termasuk ditanya vaksinnya diminta sudah dua kali. Bahkan, Bali saat ini vaksinnya sudah 100 persen lebih,” ujarnya.

Jika di Banyuwangi bisa tertib, kata Menteri Erick, Bali juga perlu dijaga. “Jembrana agak berbeda dengan kabupaten lainnya di Bali. Jembrana sebagai sektor penyangga dan lumbung pangan Bali. Saya sangat mendorong Jembrana fokus menjadi lumbung pangan. Saat pandemi Covid-19 ini tentu menjadi kekuatan sendiri, dan banyak daerah saat pandemi covid-19 justru pangannya yang baik. Saya ingin Jembrana maksimalkan ini jadi kekuatan, ” ungkapnya.

Kedepan kata Erick, BUMN dan Pemerintah daerah bisa memberikan solusi kepada para petani. Saat Ini katanya, harga gabah berkisar tiga ribu tuju ratusan rupiah. Sementara harga beras sudah Rp. 11.000.

“Ini terlalu gemuk. Harusnya petaninya yang gemuk, bukan perantaranya yang gemuk. Itu perlu intervensi dulu dengan baik dan tunggu tanggal mainnya, kita mau pelajari dulu. Nanti kita undang pak bupati ke beberapa titik yang sudah ada kerjasamanya BUMN dengan Pemerintah Daerah,” tegasnya.

Menteri BUMN RI, Erick Thohir juga mengatakan, saat ini UMKM sangat terdampak, untuk itu sesuai dengan arahan Presiden agar pihak perbankan agar membantu para UMKM.

“Kalau kita lihat UMKM pendanaan kita dibandingkan dengan negara negara lain baru 20 persen. Masak 20 persen, untuk kita naikan bertahap agar bisa 30 persen. Tadi saya cek seperi BNI, Pegadaian Dan lainnya ternyata sudah sinergi di Bali. Untuk itu UMKM kita dorong. Pendanaan UMKM menjadi akses pendanaan yg mudah tapi bunganya yang baik. Tadi juga saya panggil BNI, ternyata BNI ada program dengan tenaga kerja migran. Ini kita bantu agar mereka bisa bekerja,” pungkasnya.

Berita: Ad | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.