Hiburan

Tidak Halangi Kreativitas, Rutan Depok Dorong The Rudstik Band untuk Terus Berkembang

Depok |
Menjadi tahanan atau narapidana yang kini akrab disebut Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tidak membuat kreatifitas yang dimiliki menjadi ikut terbelengu.

Dalam membina WBP, pada umumnya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ataupun Rumah Tahanan (Rutan) di bawah wewenang Kementerian Hukum dan HAM (kemenkumham) Republik Indonesia menyediakan berbagai macam program pembinaan, salah satunya adalah di bidang musik.

Tidak terkecuali bagi Rutan Kelas 1 Depok, program pembinaan musik merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa terlepas dari berbagai kegiatan untuk memberi semangat dan menumbuhkan bakat-bakat dari para WBP.

Salah satu bentuk keberhasilan rutan yang terletak di Cilodong, Depok, Jawa Barat, dalam program pembinaan musik bagi WBP adalah dengan membentuk kelompok musik bernama The Rudstik Band di awal tahun 2020.

Band yang terbentuk atas inisiator langsung dari Kepala Rutan (Karutan) Kelas 1 Depok Dedy Cahyadi, selalu memberi warna keceriaan hampir di setiap kesempatan yang terjadi di salah satu rutan Kota Belimbing tersebut.

Tidak hanya untuk setiap kegiatan kedinasan yang berlangsung di dalam rutan, kehadiran The Rudstik Band juga kerap menghibur dan menjadi ‘pelipur lara’ para tahanan maupun narapidana penghuni Rutan Kelas 1 Depok.

The Rudstik Band yang artinya adalah Rutan Depok Akustik Band, merupakan kelompok band beraliran akustik yang digawangi oleh tujuh orang personil, diantaranya adalah Ozi (biola), Regia (gitar), Ipeh (cajon drum box), Jhosua (piano), Topan (gitaris), dan Odon (vokal).

Saat melakukan latihan rutin di dalam Rutan Depok, dalam pelaksanaannya The Rudstik Band selalu dalam pantauan dan pembinaan dari Kasubsie Bantuan Hukum dan Penyuluhan (BHP) Rutan klas 1 Depok Bima Sakti Luksono.

Kepada awak media, Bima Sakti Luksono mengemukakan bahwa bakat yang dimiliki para personil The Rudstik Band terbilang sangat luar biasa.

“Kami Petugas Rutan Depok menggali serta memupuk skil dan kemampuan yang mereka miliki, sehingga pada saatnya para personil The Rudstik Band nanti bebas mereka dapat menuai kesuksesan dengan terjun ke dunia profesional,” ujarnya, Sabtu (29/8).

Diungkapkan oleh Bima, bahwa band akustik binaannya itu walaupun masih terkendala dalam kelengkapan peralatan maupun alat musik yang belum memadai, akan terus berusaha memberikan hasil karya seni terbaiknya. 

“Dari kekurangan tersebut, The Rudstik Band berharap mempunyai peralatan yang lebih memadai dan makin berkembang dalam dunia musik akustik,” ucap Kasubsie BPH Rutan Depok itu. 

Kemudian buah hasil dari pembinaan Karutan Depok Dedy Cahyadi beserta jajaran selama berbulan-bulan, akhirnya The Rudstik Band menelurkan prestasi berupa rekaman extended play (ep) atau mini album perdana berjudul Matras 1001 di bulan Agustus 2020.

Gebrakan yang dimunculkan album Matras 1001 tentunya bertemakan kisah-kisah nyata dari kehidupan yang pernah dijalani oleh para narapidana dan tahanan semenjak di lingkungan luar hingga di dalam rutan.

Bima menjelaskan, bahwa judul mini album Matras 1001 mempunyai filosofi yang mendalam. Menurutnya kata matras adalah tempat tidur yang digunakan oleh setiap WBP di dalam kamar maupun blok hunian. “Juga nomor 1001 adalah nomor blok tamping (tahanan pendamping),” ungkapnya.

Dari arti kata matras, sambungnya, menjadi simbol dan kebutuhan mendasar bagi para warga binaan untuk tempat istirahat.

“Sedangkan simbol Blok 1001 menjadi sumber kreatifitas bagi para narapidana khususnya para tamping, karena semua tamping berada di blok tersebut. Dari kedua simbol tadi, berarti lagu-lagu di dalam mini album The Rudstik Band tidak bisa dipisahkan dari kehidupan pengalaman nyata para narapidana,” terang Bima.

Lagu-lagu yang banyak mengisahkan rasa penyesalan dan syukur, dikemas dengan lirik dan syair-syair yang menyentuh hati serta dibalut musik akustik yang berkelas.

“The Rudstik Band menjadi bagian dari pembinaan yang terarah di dalam kegiatan musik, tujuannya untuk memunculkan bakat-bakat yang dimiliki oleh para warga binaan,” pungkas Kasubsie BPH Rutan klas 1 Depok Bima Sakti Luksono.

Dalam mengisi acara-acara dinas yang digelar oleh pihak kementerian, The Rudstik Band tidak hanya tampil di dalam rutan saja, namun juga beberapa kali pernah tampil di beberapa kegiatan di luar lingkungan rutan dan tempat di luar kementerian.

Salah satu personil The Rudstik Band yaitu Ozi pada posisi biola sebelumnya pernah tampil di Balai Sarbini Jakarta guna mengiringi group music orchestra terkenal yang dipimpin oleh musisi senior Addie MS.

Kegiatan mengisi hiburan musik yang pernah dilakoni oleh The Rudstik Band, diantaranya acara yang digelar oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0508/Kota Depok, yang saat itu juga dihadiri oleh Kapolres Metro Depok, Wali Kota Depok, dan para pejabat lainnya.

Tidak hanya dikemas ke dalam album rekaman, beberapa hasil karya The Rudstik Band juga dituangkan ke dalam bentuk video klip yang selanjutnya dipublikasikan ke kanal situs youtube agar bisa diakses dan dinikmati oleh masyarakat luas.

Berita: Mh | Foto: Istimewa/Dok.

Video klip The Rudstik Band (Penyesalan).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.