Wali Kota Banda Aceh Luncurkan Sistem Pengawasan Kualitas Kebersihan dan Keindahan Berbasis Android
Banda Aceh |
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meluncurkan secara resmi aplikasi e-Berindah -sebuah aplikasi untuk sistem pengawasan kualitas kebersihan dan keindahan berbasis Android yang digagas Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh.
Lewat aplikasi yang dapat diunduh di Google Play Store ini, masyarakat atau relawan dapat langsung melakukan monitoring kebersihan dan keindahan sejumlah fasilitas/ruang publik seperti jalan, halte, drainase, sungai, taman, dan TPS.
Setiap lokasi Monev memiliki indikator penilaian sendiri mulai dari kebersihan hingga kondisi tanaman maupun fasilitas umum. Laporan dari relawan lengkap dengan foto plus titik koordinat lokasi selanjutnya akan dievaluasi oleh petugas DLHK3 untuk ditindaklanjuti.
Kadis DLHK3 Banda Aceh T Samsuar mengatakan gagasan aplikasi ini berangkat dari keterbatasan personil pihaknya dalam menjaga kebersihan seluruh wilayah kota. “Sehingga kami merasa perlu melibatkan masyarakat, di samping peran dan dukungan dari 53 komunitas yang saat ini concern terhadap isu-isu lingkungan.”
“Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota. Kami juga akan memberi reward atas partisipasi aktif masyarakat atau relawan dalam menjaga lingkungan via aplikasi ini,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Aminullah mengatakan dirinya sangat menghargai setiap ide atau pemikiran baru untuk kemajuan kota. “Ini salah satu bentuk perhatian dan komitmen kita dalam mendukung pewujudan visi Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah.”
“Terima kasih kepada DLHK3 yang telah menggagas aplikasi e-Berindah yang sangat bermanfaat tentunya dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota. Sebelumnya, kita juga sudah membuka call center pengaduan/layanan pengangkutan sampah di nomor HP 0811 6788444.”
Aminullah mengatakan, selain enak dipandang, kota yang bersih dan indah akan membentuk masyarakat yang sehat. “Kemudian kita bisa ‘menjual’ Banda Aceh ke dunia untuk semakin menarik minat wisatawan. Dengan begitu akan memberi multiplier effect yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.