Perkuat Kolaborasi, BNN-BSSN Gelar Audiensi
Jakarta |
Ancaman bahaya narkotika tidak hanya menyentuh sendi-sendi kehidupan secara nyata, tetapi juga telah masuk ke dalam dunia siber.
Demi menjaga masyarakat Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui audiensi yang berlangsung di Kantor BSSN, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
Pada pertemuan ini, Kepala BNN Marthinus Hukom, beserta jajaran disambut oleh Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dengan jajarannya.
Narkotika merupakan kejahatan transnasional terorganisir. Karena itu, dibutuhkan penguatan kolaborasi BNN dengan BSSN, mengingat dunia siber telah disusupi oleh para pelaku kejahatan narkotika.
Marthinus menyampaikan bahwa menangani isu narkotika, BNN tidak bisa sendirian. Karena kejahatan ini selalu mengikuti perkembangan teknologi, termasuk di dalamnya teknologi informasi.
“Jadi harapan Kami ketika terbentuk kerja sama yang baik, kita sama-sama menjaga masyarakat dari ancaman peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika termasuk di dalamnya dunia siber,”ujar Kepala BNN.
Menanggapi hal tersebut Kepala BSSN Hinsa Siburian menyampaikan, pihaknya menyambut baik kedatangan BNN dan melihat pentingnya kolaborasi guna menangkal kejahatan narkotika yang telah masuk ke ruang siber seperti dark web, media sosial (medsos), dan lain sebagainya.
“Tentu kolaborasi, koordinasi perlu kita tingkatkan. Karena ruang siber itu juga telah digunakan oleh pelaku-pelaku kejahatan narkotika. Jadi kita bisa sharing, saling mendukung, bertukar informasi, dan juga demi kelangsungan tugas masing-masing,” ucapnya.
Sebelumnya, pada 6 Juli 2023 silam BSSN dan BNN telah menjalin kerja sama penanganan kejahatan siber narkotika. Oleh karena itu, audiensi yang dilakukan oleh BNN RI ini merupakan upaya untuk memperkuat kerja sama antar lembaga dengan harapan ke depan adanya pelatihan dan juga join operation.
Dengan memperkuat kerja sama serta kolaborasi ini diharapkan mampu menyelamatkan masyarakat dari bahaya narkotika demi menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Berita: Red/Mh | Foto: Ist.