Menlu Dorong Indonesianis Milenial Wujudkan Indonesia yang Lebih Baik
Denpasar |
Para sahabat Indonesia, khususnya Indonesianis Milenial untuk dapat memberikan input dan rekomendasi guna mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Ditekankan bagi mereka, akan pentingnya untuk bisa meningkatkan pemahaman mereka mengenai Indonesia dengan lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, di hadapan para peserta Forum Indonesianis Sedunia (The World Indonesianists Forum) di Denpasar, Bali, Jumat (30/10).
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan beberapa perkembangan seputar kiprah diplomasi Indonesia di dunia, antara lain mengenai peran Indonesia dalam proses perdamaian di Palestina dan Afghanistan.
Disamping itu juga serta peran Indonesia dalam meningkatkkan kewaspadaan dunia akan pentingnya upaya pelestarian laut, antara lain melalui penyelenggaraan Our Ocean Conference.
Ditegaskan oleh Menlu Retno, 2 hal yang dapat membuat dunia lebih baik, yaitu persahabatan dan kerja sama, serta kepemimpinan global. Untuk itu, ia mengajak para Indonesianis Milenial untuk saling bekerja sama.
Forum ini diprakarsai oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud), dan Universitas Udayana.
Forum diselenggarakan sebagai wadah bagi para Indonesianis untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta untuk menciptakan sinergi dari berbagai inisiatif dan kreatif mereka untuk ikut memajukan Indonesia.
Dilasir laman kemlu.go.id, Jumat (30/10), forum ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang sebagian besar merupakan Indonesianis dari berbagai latar belakang, antara lain akademisi, peneliti, mahasiswa dan pegiat seni budaya.
Dari jumlah tersebut, 145 merupakan Indonesianis millenial dari 43 negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Botswana, Republik Ceko, Hongaria, dan RRT; dan saat ini merupakan mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.
Mengangkat tema The Role of Millenial Generation, Forum dilaksanakan dalam bentuk pleno dan workshop yang terdiri dari 3 panel dengan pokok-pokok tema: Building World Peace: Indonesia’s Contribution to a Peaceful World; Indonesia’s Achievement in Science, Technology and Development; dan Promoting and Preserving Indonesia’s Rich Culture.
Forum menghadirkan para pakar mengenai Indonesia dari berbagai negara, antara lain Prof Anis H Bajrektarevic (Austria), Prof Xu Liping (RRT), Dr Michael RJ Vatikiotis (Australia), dan Prof Dr Jan van der Putten (Jerman).
Dalam sesi pleno, para peserta Forum sepaham akan pentingnya para Indonesianis untuk mendalami sejarah Indonesia, agar mampu memberikan penjelasan kepada masyarakat internasional secara lebih komperehensif.
Selain pleno dan workshop, Forum juga menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya, seperti tarian, pembuatan batik, merangkai bunga & buah, serta pertunjukkan gamelan yang dilakukan para Indonesianis.
Berita: Mh | Foto: Istimewa